Pertama, pendidikan tentang pentingnya menghargai dan menghormati orang lain perlu diberikan sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah. Anak-anak perlu diajarkan tentang pentingnya empati, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama dengan memperkuat sistem pendidikan yang inklusif.
Kedua, perlu ada upaya yang lebih besar untuk menghentikan budaya kekerasan dengan mempromosikan budaya perdamaian, saling menghargai, dan kerjasama dalam masyarakat sebagai upaya mencegah tindakan serupa di masa depan.
Dengan demikian, melalui pendidikan, kesadaran, dan tindakan nyata, kita dapat mengubah budaya kekerasan menjadi budaya perdamaian. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghentikan siklus kekerasan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Ki Hadjar Dewantara (KHD) pernah berujar, pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Pendidikan sebagai tonggak pembangunan manusia, bukan hanya mencetak generasi yang terdidik tetapi juga mencerminkan nilai, budaya, dan harapan masyarakat tempatnya berada.
Singkat cerita maka menciptakan relasi yang setara tanpa ketimpangan adalah kunci untuk mebangun tatanan Masyarakat yang adil makmut tanpa kekerasan. Tatanan Masyarakat yang demikan hanya mungkin terwujud dalam tata nilai masyarakat tanpa kelas.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI