Mohon tunggu...
Helenerius Ajo Leda
Helenerius Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - Freedom

Borjuis Mini dan Buruh Separuh Hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying sebagai Cerminan Kekerasan dalam Masyarakat

14 Oktober 2023   21:49 Diperbarui: 14 Oktober 2023   21:51 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, pendidikan tentang pentingnya menghargai dan menghormati orang lain perlu diberikan sejak dini di lingkungan keluarga dan sekolah. Anak-anak perlu diajarkan tentang pentingnya empati, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama dengan memperkuat sistem pendidikan yang inklusif.

Kedua, perlu ada upaya yang lebih besar untuk menghentikan budaya kekerasan dengan mempromosikan budaya perdamaian, saling menghargai, dan kerjasama dalam masyarakat sebagai upaya mencegah tindakan serupa di masa depan.

Dengan demikian, melalui pendidikan, kesadaran, dan tindakan nyata, kita dapat mengubah budaya kekerasan menjadi budaya perdamaian. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghentikan siklus kekerasan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Ki Hadjar Dewantara (KHD) pernah berujar, pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Pendidikan sebagai tonggak pembangunan manusia, bukan hanya mencetak generasi yang terdidik tetapi juga mencerminkan nilai, budaya, dan harapan masyarakat tempatnya berada.

Singkat cerita maka menciptakan relasi yang setara tanpa ketimpangan adalah kunci untuk mebangun tatanan Masyarakat yang adil makmut tanpa kekerasan. Tatanan Masyarakat yang demikan hanya mungkin terwujud dalam tata nilai masyarakat tanpa kelas.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun