Latency atau Pemeliharaan pola laten/pengelolaan tekanan (latent pattern-maintenance/ tension-management). Setiap sistem harus memelihara dan mempebaiki baik motivasi idividual maupun pola-pola kulural yang menciptakan dan menopang keberlanjutan sistem. Fungsi latensi terkait dengan dua masalah yang yang bartautan, yakni pemeliharaan pola dan manjemen ketegangan.Â
Pemeliharaan pola terkait dengan upaya bagaimana menyakinan aktor yang berada didalam sistem untuk menampilkan karakter yang tepat, baik yang berkaitan dengan motif, kebutuhan, dan perannya. Manajemen ketegangan berhubungan dengan ketegangan internal sistem dan juga ketegangan antar aktor dalam sistem.Â
Dalam konteks ini keberfungsian negara dan masyarakat untuk memulihkan krisis ekonomi dan krisis kesehatan harus berjalan beriringan dan berbarengan, agar semua sistem dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat dapat mencapai titik keseimbagan di era krisi ini. Dengan demikian keberfungsian negara dan masyarakat bila mengikuti skema AGIL fungsionalisme struktural diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Adaptasi; Negara dan masyarakat harus mampu menyesuaikan diri atau beradatasi dengan situasi atau kondisi krisis ini. Adaptasi bisa berupa adaptasi pola pikir, adaptasi perilaku, adaptasi budaya, adaptasi teknologi, adaptasi public policy dan lainnya yang diakibatkan pandemi ini.Â
Sejumlah adaptasi ini disesuikan dengan kebutuhan dan lingkung yang berkembang. Oleh karena itu, untuk mencapai fungsi adaptasi dibutuhkan sikap dan tindakan out of the box, bijaksana, kepatuhan, kooperatif, kreatif, inovatif.
Pencapaian tujuan (goal attainment); Tujuan negara dan masyarakat adalah terhindar dari resiko krisis baik ekonomi maupun krisis kesehatan. Tujuan ini memuncak pada tatanan masayarakat yang sehat secara ekonomi, fisik, jasmani maupun rohani.Â
Integrasi; agar tujuan bisa tercapai maka semua stakeholders harus mengatur hubungan dan relasi diantara elemen-elennya supaya berfungsi secara maksimal. Keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, swasta, masyarakat luas, NGO, komunitas-komunitas sipil dan unsur lainnya harus membangun relasi dan koordinasi, sehingga kesatuan dalam memerangi musuh bersama dapat tecapai.
Pemeliharaan pola laten/pengelolaan tekanan (latent pattern-maintenance/ tension-management). Â Bahwasanya dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, kita memiliki pola-pola yang merujuk pada nilai-nilai, morma dan aturan yang dianut bersama, yakni gotong royong, solidaritas, demokrasi dan nilai/norma lainnya, termasuk aturan protokol kesehatan.Â
Seperangkat nilai dan norma ini menjadi aktus sekaligus kunci bagi kita untuk bertahan dalam gerakan kolektif memerangi krisis, serentak membangun tatanan yang sehat secara ekonomi, fisik/jasmani-rohani di situasi sulit dan penuh ketidakpastian.Â
Ancaman firus corona yang tidak tentu kapan berakhirnya, setidaknya dapat diminimalisir resikonya baik terhadap ekonomi maupun kesehatan secara bersama-sama. Masyarakat dan negara sebagai sebuah sistem akan tetap langgeng bila semua sub sistem dan atau elemen-elemen nya mampu menajalankan fungsi-fungsinya secara arif. Tujuan kita bukan hanya memerangi corona saja, tapi semua bentuk parasit dan patogen yang deskrutif dan merusak. Â
Daftar Pustaka: