Persiapan Program PKM dan Koordinasi Bersama Mitra
Pada 20 September 2024, sebuah pertemuan penting dilaksanakan di Kafe Pantai Kota Raja, Ende, sebagai bagian dari persiapan program pengabdian masyarakat (PKM) STPM Santa Ursula.Â
Acara tersebut melibatkan dosen, mahasiswa, serta perwakilan mitra, dengan fokus pada penyamaan persepsi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program di Desa Timbazia. Diskusi ini menjadi wadah bagi semua pihak untuk berbagi masukan, saran, serta menetapkan langkah-langkah teknis yang akan diambil.
Pertemuan dimulai dengan diskusi mengenai pentingnya kesamaan persepsi di antara dosen, mahasiswa, dan mitra terkait pelaksanaan program.Â
Aldo, salah satu mahasiswa, mengajukan usulan tentang pentingnya komunikasi informal dengan pihak desa dan kelompok tani untuk memastikan kegiatan lebih terencana dan efektif. "Saya rasa, sebelum kita memulai kegiatan, kita perlu melakukan pendekatan lebih dulu dengan desa dan kelompok tani Utu Ana. Ini akan membantu kita memahami situasi di lapangan dan mempermudah penyusunan rencana kegiatan," jelas Aldo.
Petra, perwakilan mitra kelompok tani Utu Ana, menambahkan pentingnya persiapan yang matang dalam menyusun jadwal kegiatan yang rinci. "Kita harus memastikan jadwal kegiatan ini terstruktur dengan baik, agar tidak ada benturan dengan agenda lokal. Selain itu, masyarakat perlu tahu kapan dan bagaimana mereka bisa ikut serta dalam program ini," ujar Petra. Pernyataan tersebut disambut baik oleh seluruh peserta, yang sepakat bahwa koordinasi awal dengan pihak desa harus dilakukan secara detail.
Pembahasan Teknis: Pemanfaatan Talas sebagai Keripik
Selain penyusunan jadwal, pembahasan teknis tentang pemanfaatan tanaman lo’i (talas) menjadi salah satu fokus utama dalam pertemuan ini. Tim sepakat bahwa tidak hanya aspek teknis pembuatan produk seperti keripik yang harus diperhatikan, tetapi juga penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan potensi lokal.
Pak Ronal, salah satu dosen yang terlibat dalam program ini, menekankan aspek edukatif dalam pengabdian masyarakat ini. "Kita bukan hanya mengajari cara mengolah talas menjadi keripik, tapi juga bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan potensi lokal yang ada untuk peningkatan ekonomi mereka. Harapannya, ini menjadi solusi jangka panjang," jelas Pak Ronal.
Pak Dens, anggota dosen lainnya, menambahkan bahwa pelibatan masyarakat dalam proses ini sangat penting. "Kita harus mengedukasi masyarakat, terutama dari segi pengelolaan hasil pertanian dan pemasaran produk. Potensi besar ini bisa dimanfaatkan lebih maksimal jika masyarakat diberdayakan dengan baik," ungkapnya.
Penetapan Tim Pelaksana