Mohon tunggu...
Helena Stefani
Helena Stefani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Lesson Learned

2 Juni 2018   12:57 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:12 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Beberapa pelanggan juga mengeluhkan soal harga yang terlalu mahal, mereka membandingkan dengan harga pashmina di pasaran yang polos. Untuk desain, beberapa pelanggan juga memberi masukan untuk membuat desain dengan gambar yang lebih kecil dan hanya satu jenis gambar, sedangkan desain flora fauna kami memiliki beberapa jenis gambar. Kami kemudian merundingkan apa saja yang akan kami ubah untuk produk Raveena. 

Kami sepakat untuk mengurangi harga pashmina dan scarf, yang semula pashmina seharga Rp 265.000,- menjadi Rp 199.000,- sedangkan scarf semula seharga Rp 120.000,- menjadi seharga Rp 99.000,-. Kami kemudian mencari cara untuk memotong ongkos produksi agar harga pashmina dan scarf dapat dikurangi yaitu dengan material kain sendiri sebelum mencetak ke vendor printing. 

Sebelumnya, kain sudah termasuk dengan ongkos printing, ternyata dengan membawa kain sendiri dapat mengurangi ongkos printing sehingga dapat mengurangi harga jual. Kami juga sepakat untuk menyediakan pilihan kain untuk pashmina yaitu voal turki dan satin. Bahan satin ini lebih tebal dari voal turki dan warna desain lebih tajam bila dicetak di kain satin. Untuk desain kami tidak mengubah apapun karena untuk membuat desain baru kami harus membayar desainer lagi. Biaya untuk desainer termasuk salah satu yang paling mahal sehingga kami tidak menambah desain baru.

Gambar 1.3 Pashmina Indonesian Island dengan bahan satin

Dua bulan kemudian, kami kembali mengikuti bazaar. Kali ini bazaar dilaksanakan di perpustakaan pusat UI selama 4 hari. Kali ini kami mendapatkan booth yang lebih besar dan lebih private sehingga kami lebih bebas untuk mendekor booth kami. Seperti booth sebelumnya, kami memasang pashmina dan scarf di mannequin, tetapi yang membuat berbeda dengan bazaar sebelumnya, kami bekerja sama dengan sebuah online shop skincare di instagram yaitu @alune.beaute. Tim Alune menyediakan skin care share in jar untuk pengunjung booth Raveena. 

Tim Alune juga mempromosikan booth Raveena di instagram story @alune.beaute, begitu juga dengan Raveena. Kerjasama ini cukup menguntungkan dengan mempromosikan satu sama lain. Melalui dekor yang eyecatchy dan produk skincare gratis dari Alune, pengunjung booth Raveena pun meningkat. Pada hari terakhir pun kami membanting harga lagi sehingga penjualan pun meningkat. 

Target kami pada bazaar kali ini adalah 20 produk menjadi 21 produk. Kami pun mendapatkan keuntungan yang lebih untuk menutupi modal yang kami keluarkan. Kami pun merasa senang dapat menjual produk sendiri dan mendapat keuntungan meskipun awalnya tidak mencapai target namun dengan evaluasi dan mendengarkan kritik serta saran dari pelanggan dan dosen, kami dapat mencapai target yang kami inginkan

Gambar 1.4 Booth Raveena di Bazaar Alley Market, Perpustakaan Pusat UI

Gambar 1.5 Kerjasama antara Raveena dan Alune.Beaute

Pengalaman berwirausaha ini dapat menjadi pengalaman yang berharga untuk kelompok kami. Kami belajar bagaimana membuka suatu usaha pertahap dan mengimplementasikan apa yang sudah kami rencanakan. Suatu saat nanti bila kami ingin membuat suatu usaha meskipun bukan brand Raveena lagi, kami dapat belajar dari pengalaman usaha Raveena ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun