Mohon tunggu...
Helena RekaYulianda
Helena RekaYulianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

small steps lead to giant leaps

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menghadapi Krisis Subsidi Energi: Tantangan dan Solusi untuk Ketahanan Fiskal Indonesia

17 November 2024   20:58 Diperbarui: 29 November 2024   09:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sektor industri juga mengalami tekanan. "Industri manufaktur Indonesia selama 4 bulan terakhir terkontraksi di bawah 50," jelas Abra. Hal ini berdampak pada penerimaan negara dari perpajakan, yang mengalami penurunan sebesar -12,2% di sektor industri pengolahan. Jika kondisi ini terus berlanjut, akan ada gap yang besar antara penrimaan perpajakan dan belanja negara. "Dampak tekanan industri manufaktur terhadap sektor ketenagakerjaan sangat nyata," tambahnya, dengan jumlah PHK yang meningkat secara signifikan.

Subsidi yang Tidak Tepat Sasaran

Salah satu masalah utama dalam pengelolaan subsidi adalah ketidakadilan dalam distribusi. "Beberapa jenis komoditas BBM dan LPG bersubsidi ini masih sangat besar dinikmati oleh masyarakat mampu," uungkap Abra. Misalnya kelompok masyarakat terkaya justru menikmati volume pertalite yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok miskin. Hal ini menciptakan fenomena migrasi konsumen dari BBM non-subsidi ke BBM bersubsidi, yang semakin memperburuk situasi.

Reformasi Subsidi yang Diperlukan

Dalam upaya untuk memperbaiki mekanisme subsidi, pemerintah telah mempertimbangkan beberapa skema baru. Salah satu skema yang diusulkan adalah memberikan subsidi secara langsung kepada individu atau rumah tangga yang berhak, melalui transfer tunai ke akun e-rekening mereka. "Targetnya kepada individu atau rumah tangga yang nantinya mereka akan mendapatkan cash transfer atau mendapatkan BLT langsung ke dalam akun e-rekening mereka," ujarnya. Dengan cara ini diharapkan subsidi dapat lebih tepat sasaran dan mengurangi kebocoran yang selama ini terjadi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketahanan fiskal di Indonesia berada di ujung tanduk dengan berbagai tantangan yang dihadapi. Dari tekanan ekonomi global hingga masalah dalam pengelolaan subsidi, semua faktor ini saling terkait dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Reformasi subsidi yang efektif dapat membantu mengatasi masalah fiskal dan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik di Indonesia. 


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun