Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hati-Hati Membeli Kamera Digital bagi Pemula

19 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2022   15:45 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fotografi dan Kamera Digital (windowsreport.com)

Saya pun menjadi ragu dengan kamera yang ingin saya beli. Entah kenapa, saya seperti terhipnotis. Saya seperti mengikuti saja semua perkataan si pemilik toko. Akhirnya saya membeli salah satu kamera yang ditawarkan si pemilik toko.

Bodohnya saya saat itu, saya tidak mengecek spesifikasi dan harga kamera di internet. Ditambah teman saya yang menemani saya saat itu ikut mendorong saya membeli dengan alasan seperti yang diutarakan si pemilik toko, saya pun membeli kamera itu.

Sesampai di rumah, saya baru berselancar di internet mencari informasi tentang kamera yang sudah saya beli. Betapa terkejutnya saya ternyata harga kamera yang saya beli dua kali lipat dari harga pasar. Saya pun jadi gusar.

Saya merasa bodoh dan dibodohi. Bodoh karena saya tidak mengecek terlebih dahulu harga kamera tersebut di pasaran. Bodoh karena mau saja mengikuti kata si pemilik toko. Merasa dibodohi karena si pemilik toko memanfaatkan keawaman saya tentang kamera dan menipu saya.

Keesokan harinya, saya menelepon toko kamera tersebut. Nihil, telepon tidak diangkat. Saya mencoba beberapa kali dari pagi sampai sore, namun telepon tidak juga diangkat. Akhirnya saya mendatangi toko kamera tersebut untuk mengembalikan kamera dan meminta uang saya kembali.

Si pemilik toko berkelit menjelaskan bahwa dia tidak menipu. Memang harga kameranya segitu. Saya lalu membuka ponsel dan menunjukkan harga kamera tersebut di market place. Dia mencoba berkelit lagi dengan membuka harga dari Amazon.

Saya berkeras bahwa harga pasaran sama seperti harga dari beberapa toko kamera di market place dan dia menjual kamera kepada saya dengan harga dua kali lipat dari harga pasar. Saya lalu meminta dia mengembalikan uang saya.

Dia menjawab bahwa barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan. Lalu saya bilang kalau kamera tidak bisa dikembalikan, saya minta sisa uang saya dikembalikan. Cukup alot perdebatan kami saat itu. Akhirnya dia bilang setuju dengan syarat kamera akan diganti dengan yang lain dengan merek dan tipe yang sama.

Oleh karena saya sudah capek berdebat dan capek setelah pulang dari kantor, akhirnya saya menyetujui persyaratan yang dia ajukan. Saya berpikir dia sudah punya niat baik sudah mau mentransfer sisa uang saya. Jadi saya tidak curiga kalau dia mau menipu saya lagi.

Lalu dia meminta kamera yang telah saya beli dan faktur pembeliannya. Dia lalu meminta saya menunggu karena kamera yang ingin ditukar dicari dulu ke toko lain. Saat saya menunggu, dia malah dengan tidak tahu malu menawarkan kamera lain kepada saya.

Saya hanya diam saja tidak merespon. Lama saya menunggu. Akhirnya saya tanya kembali mana kamera saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun