Siapa yang sangka melalui ketujuh pria asal Korea Selatan dapat membuat para pengguna media sosial di beberapa belahan dunia menjadi terkesima? Begitulah sekiranya yang telah terjadi pada beberapa waktu silam, dimana salah satu boy group dari Korea Selatan Bangtan Boys atau BTS menjadi perbincangan warga media sosial.Â
Perbincangan itu dikarenakan keberadaan BTS yang memberikan pidato pada acara Sustainable Development Goals (SDG) Moments di Markas PBB New York, pada Senin (20/9/2021).
Singkatnya pidato yang diberikan oleh para member BTS membagikan kisah mereka selama menghadapi dampak adanya pandemi Covid-19 kepada ARMY sebagai penggemarnya.
Dilansir dari kompas.com selain memberikan pidato, BTS juga menampilkan pertunjukkan video musik pada akhir pidato dengan lagu yang berjudul "Permission to Dance". Dari kedua peristiwa tersebut keberadaan BTS berhasil meramaikan jagat dunia maya.Â
Dilansir dari seleb.tempo.com ARMY sempat mengguncang media sosial Twitter untuk menyampaikan rasa bahagianya hingga trending topic. Ramainya tagar #OurPrideBTS dan #BTSatUNGA pada Twitter pun juga diikuti oleh ARMY Indonesia.
Tak hanya trending di Twitter, penampilan BTS yang disebarkan melalui video pada kanal Youtube menjadi salah satu kegemaran ARMY sebagai konsumsi publik. Per tanggal (8/12/2021) video BTS yang ditayangkan pada kanal Youtube United Nations (UN) sudah ditonton lebih dari 45 juta kali sejak ditayangkan pertama kalinya.
Kemudahan akses dan tersedianya beberapa media sosial yang ada di masyarakat saat ini membuat segala informasi mudah untuk didapatkan. Begitulah yang dirasakan oleh para penggemar BTS di Indonesia saat ini.Â
Keterbatasan akan kemampuan baik kondisi maupun keuangan yang dirasakan oleh ARMY Indonesia dapat terbayarkan melalui hadirnya internet. Tak dapat dipungkiri penggunaan internet membentuk beberapa perubahan pada pola konsumsi masyarakat dalam mencari informasi.
Dukungan internet sebagai penopang new media membuat semua sesuatu seakan mudah didapatkan tanpa adanya batasan ruang dan waktu.Â
Menurut Denis MCQuail pada bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa menyatakan bahwa new media memiliki ciri adanya keterbukaan, adanya kebebasan akses individu baik sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktiv, dan kegunaan yang tidak terbatas pada lokasi (dalam Pratyaksa & Putri, 2020, hal. 93).Â
Berdasarkan pengertian new media tersebut maka sudah jelas bahwa memang terdapat perbedaan terhadap media konvensional yang kurang digemari pada zaman seperti ini.
Pemanfaatan new media dapat dilihat dari kasus BTS yang memberikan pidato dan menampilkan lagu "Permission to Dance" di Markas PBB telah berhasil meramaikan jagat dunia maya. Melalui para penggemar BTS yang tersebar di seluruh dunia membuat kabar boy group tersebut menjadi diketahui oleh banyak orang karena adanya unggahan melalui media sosial secara luas.
Terkenalnya boy group BTS tentunya tidak menutup kemungkinan memberikan adanya pengaruh budaya untuk ARMY sebagai penggemarnya.Â
Budaya Korea yang dimiliki oleh para member BTS baik secara langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh penggemarnya secara khusus di Indonesia. Pengaruh budaya yang begitu kuat yakni dapat dilihat dari adanya perubahan pola konsumsi musik oleh penduduk Indonesia.
Konsumsi musik yang mana penduduk Indonesia lebih cenderung mendengarkan album-album BTS daripada lagu produksi karya musisi dalam negeri.Â
Dari hal yang sekiranya sederhana ini jelas terlihat bahwa BTS membuat adanya perubahan di Indonesia walaupun tidak secara keseluruhan. Tentunya hal ini semakin jelas didorong oleh new media yang semakin cepat memberikan informasi dan kemudahan akses para penggunanya.
Perubahan budaya yang terjadi akibat adanya new media tentunya tidak seluruhnya dapat dinilai sebagai hal yang menakutkan. Namun, adanya new media dari kasus BTS yang memberikan pidato serta isi dari lagu "Permission to Dance" memberikan pesan kepada para penggemarnya mengenai cara mereka menghadapi dampak pandemi Covid-19.Â
Selain itu, adanya perkembangan new media dapat memberikan kemudahan dalam hal ini dapat dilihat beberapa dari penduduk Indonesia mulai belajar bahasa Korea. Adanya kemauan untuk belajar bahasa Korea ini adalah sebagai sesuatu yang baik dalam bidang akademik tambahan.
Dari kasus BTS ini sesungguhnya memberikan kita sebagai pengguna new media yang budiman pelajaran baru. Sesungguhnya ketika new media memberikan kemudahan dalam mengakses informasi tanpa ruang dan waktu secara langsung memberikan rasa tanggung jawab kepada penggunanya agar digunakan dengan baik.Â
Selain itu, adanya pengaruh new media terhadap budaya dapat memberikan makna seberapa jauh kita dapat mempelajari budaya tersebut sebagai bentuk dalam memperkaya ilmu baru untuk dipelajari.
Nah, bagaimana apakah kalian sudah memanfaatkan new media sebagai pembelajaran atas kebudayaan baru seperti para penggemar BTS di Indonesia? Silakan tinggalkan komentar dengan baik sebagai bukti bahwa kamu telah menggunakan new media dengan cermat.
Daftar Pustaka
Kistyarini. (2021, 20 September). (VIDEO) BTS Bawakan "Permission to Dance"di Markas Besar PBB. Diakses pada 8 Desember 2021, dari www.kompas.com
Pratyaksa, I. G. T., & Putri, N. L. W. E. (2020). Peranan New Media Dalam Transformasi Fungsi Komunikator dan Fungsi Konstruksi (Dramaturgy Akun Instagram Walikota Denpasar Rai Mantra Tahun 2019). Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Huaniora, 2(2-3), 92-103. Diakses pada 8 Desember 2021, dari jayapanguspress.penerbit.org
Tempo.co. (2021, 20 September). BTS Menyanyi di Majelis Umum PBB dan Berpidato tentang Harapan Baru. Diakses pada 8 Desember 2021, dari seleb.tempo.co
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H