komunikasi pada sebuah daerah? Pernahkah Anda membayangkan bahwa sebuah botol dapat memengaruhi komunikasi nonverbal pada sebuah daerah?
Pernahkah terlintas di pemikiran Anda, bahwa sebuah botol dapat memengaruhi pola Lalu mungkinkah Anda memikirkan bahwa komunikasi secara nonverbal dapat terjadi ketika seorang individu melakukan komunikasi verbal? Agar dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari simak artikel berikut ini dengan saksama!
Komunikasi Nonverbal dan Fungsinya
Komunikasi nonverbal merupakan sebuah proses pengiriman pesan tanpa mengeluarkan kata-kata melainkan dapat menggunakan bahasa isyarat, bahasa tubuh, lambang, gerakan, maupun kode-kode rahasia yang telah menjadi kesepakatan bersama.Â
Menurut Samovar (2015, hal. 296), mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal tidak hanya terbatas pada bahasa tubuh saja tetapi juga dapat dilihat dari cara seseorang mengungkapkan kata-kata, seperti nada, jeda, volume, dan aksen. Pada dasarnya Anda perlu memahami bahwa komunikasi nonverbal dan verbal memiliki kaitan yang kuat.Â
Hal ini dikarenakan ketika seseorang kerap melakukan perbincangan dengan orang lain menggunakan komunikasi verbal maka dapat dikuatkan melalui pesan nonverbal maupun sebaliknya.
Komunikasi nonverbal tentunya memiliki fungsi yang kuat ketika melakukan komunikasi dengan orang lain. Samovar (2015, 298-300) menjelaskan bahwa fungsi komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan secara internal, menciptakan identitas pribadi, mengatur interaksi dengan orang lain, dan dapat menggantikan kata-kata.Â
Dari beberapa fungsi komunikasi nonverbal tersebut maka dapat dipahami bahwa sekalipun komunikasi tidak dilakukan dengan kata-kata maka akan tetap bisa memberikan makna.
Komunikasi dan Budaya
Salah satu faktor yang memengaruhi individu dalam melakukan komunikasi nonverbal adalah unsur budaya yang dianut. Melalui komunikasi nonverbal dapat mencerminkan perilaku dalam sebuah budaya dan perilaku tersebut menjadi proses sosialisasi terhadap budaya (Samovar, 2015, hal. 301).Â
Oleh karena itu, pesan komunikasi nonverbal yang dilakukan setiap individu dapat berbeda-beda sesuai dengan budaya yang dianutnya. Semakin banyak seseorang mendapatkan pengalaman akan sebuah budaya maka akan menambahkan kemampuannya dalam memahami pesan nonverbal orang lain.
Memahami Komunikasi Nonverbal Melalui Film
Perkembangan teknologi yang dapat membantu manusia untuk memproduksi berbagai macam film, bahkan dapat sekaligus dapat memasukkan aspek komunikasi serta unsur kebudayaan membuat industri perfilman banyak diminati. Salah satu film yang memasukkan aspek komunikasi nonverbal dan unsur kebudayaan adalah film "The Gods Must Be Crazy" yang dirilis pada tahun 1980 di Afrika Selatan.Â
Film yang bergenre komedi ini diproduksi oleh Ster Kinektor Pictures berhasil memecahkan rekor box-office pada tiga negara: Amerika Serikat, Jepang dan Afrika Selatan (duniaku.idntimes.com).Â
Film yang mengangkat unsur kebudayaan pedalaman di Afrika Selatan yang masih tertinggal dari kemajuan zaman berhasil menunjukkan komunikasi nonverbal kepada penontonnya melalui beberapa cuplikan dan adegannya terutama pada botol kaca yang jatuh langit.
Film "The Gods Must Be Crazy" mengisahkan Xi yang berasal dari suku Bushmen yang tinggal di pedalaman Afrika Selatan dengan segala keterbatasannya. Pada suatu ketika ada pesawat yang melintas di atas pemukimannya dan menjatuhkan botol kaca tepat dihadapannya.Â
Bermula dari jatuhnya botol tersebut yang dibawa olehnya kepada saudara-saudaranya di tempat mereka tinggal. Kehadiran botol yang dibawa oleh Xi kerap kali membawa permasalahan pada suku Bushmen seperti pertengkaran, kekerasan, pemukulan, dan masalah lainnya.
Beberapa cara telah dilakukan oleh Xi dari membuang dan mengubur botol tersebut agar permasalahan tidak datang padanya tetapi keadaan tidak berpihak pada dirinya dan sukunya sehingga botol tersebut tetap kembali.Â
Hingga pada suatu saat berkumpullah suku Bushmen di tengah-tengah perapian dengan menatapi botol tersebut secara bersama-sama dengan menunjukkan perilaku nonverbal masing-masing penghuni suku Bushmen.Â
Perilaku nonverbal yang ditunjukkan oleh suku Bushmen berupa tangisan, ratapan, merangkul satu dengan yang lainnya, serta terdiam tanpa kata.Â
Sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh suku Bushmen dengan segala keterbatasan terhadap pengetahuan menunjukkan identitas budaya yang diyakini menunjukkan bahwa dengan adanya botol tersebut hanya membawa musibah dan bencana pada suku Bushmen, dapat ditunjukkan melalui pesan nonverbal yang coba ditampilkan pada penontonya.
Menilik Pesan Nonverbal Film The Gods Must Be Crazy
Berdasarkan beberapa adegan yang menunjukkan komunikasi nonverbal pada film "The Gods Must Be Crazy" dapat dipahami dengan saksama bahwa budaya memegang kendali penuh terhadap pemahaman makna komunikasi nonverbal.Â
Perilaku komunikasi yang digambarkan pada film tersebut menunjukkan kesedihan suku Bushmen terhadap kehadiran botol kaca di tengah kediaman mereka.Â
Penggambaran aspek komunikasi nonverbal dalam beberapa adegan film juga berusaha ditunjukkan kepada penonton agar dapat membantu memainkan emosi selain dari gambar serta subtitle. Kekuatan pesan nonverbal pada film tersebut dapat dijadikan sebagai pengenalan budaya yang tertinggal ketika menghadapi adanya kemajuan zaman seperti botol yang dijatuhkan oleh pilot pesawat.
Adanya perilaku nonverbal pada film "The Gods Must Be Crazy" jika dilihat lebih dalam secara bersama-sama sebenarnya ingin memberitahu kepada Anda cara untuk memahami sebuah budaya yang memiliki perbedaan. Perbedaan peradaban pada film tersebut memberikan makna yang mendalam mengenai pola seseorang berkomunikasi dalam pengaruh budaya.Â
Budaya yang menjadi tolok ukur pada sebuah komunikasi tidak dapat disalahkan melainkan perlu adanya proses pemahaman terhadap konteks dan pemikiran terbuka untuk menerima budaya lain maupun globalisasi. Pemahaman terhadap konteks dan membuka pemikiran merupakan sebuah cara untuk mengembangkan kemampuan komunikasi nonverbal dengan baik.
Pada dasarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi nonverbal seseorang tetapi dengan memahami konteks serta dapat membuka pemikiran terhadap budaya lain akan semakin mempermudah.Â
Hal ini dapat terjadi karena ketika seseorang melakukan komunikasi tidak akan bisa terlepas pada sebuah konteks oleh karena itu penting dengan mengetahui konteks pembahasan. Setelah memahami konteks maka cobalah membuka pemikiran Anda dengan menerima budaya lain secara rasional serta diwujudkan dengan tindakan melalui pesan nonverbal. Apabila kedua cara tersebut dilakukan dengan proses yang baik maka akan membantu Anda dalam melakukan komunikasi nonverbal dengan baik.
Daftar Pustaka
Guntomo. (2017, 01 Desember). Nostalgia Review The Gods Must Be Crazy: Sebuah Komedi Manusia dan Alam. Diakses pada 9 November 2021, dari duniaku.idntimes.com
Samovar, L. A., Porter, R. E., Mcdaniel, E. R., Roy, C. S. (2015). Communication between cultures. Boston, Massachusetts: Cengage Learning. (e-book).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H