Mohon tunggu...
Heinrich Keita Wirawan
Heinrich Keita Wirawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar dari SMA Kolese Kanisius

Saya merupakan seorang pelajar dari SMA Kolese Kanisius Jakarta. Saya tertarik dengan seni rupa dan hal lainnya seputar seni. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Jean Michel Basquiat, Seni dan Kegilaannya

28 November 2022   14:43 Diperbarui: 28 November 2022   14:50 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni merupakan karya yang inklusif, dimana karya seni dapat dinikmati oleh seluruh orang dari berbagai kalangan. Ada banyak sekali tokoh-tokoh seniman yang mencetuskan aliran-aliran seni baru. 

Di artikel ini, artikel ini akan menjelaskan mengenai kehidupan seorang seniman Amerika yang meraih kesuksesan di tahun 1980-an. Seniman tersebut bernama Jean-Michel Basquiat, ia dilahirkan dalam keturunan Haiti dan Puerto Rico. 

Basquiat sudah tertarik dalam bidang kesenian pada saat ia masih kecil, ketika ibunya sering mengajaknya ke museum dan ibunya memberikan Basquiat seperangkat alat lukis. 

Latar belakang keluarga yang berkulit hitam merupakan bagian besar inspirasi dari seninya. Semua itu dapat dilihat dari karyanya yang mengkritik isu sosial seperti rasisme terhadap orang berkulit hitam di Amerika. 

Karirnya berawal dari mencoret-coret dinding New York dengan cat pilox bersama temannya. Semakin banyak gambar di jalanan, semakin namanya dikenal orang banyak. 

Penulis mengatakan bahwa karyanya memiliki gaya lukisan yang spontan dan ekspresionis dan membawa warna baru dalam dunia Pop Art. Penulis juga menyukai lukisannya yang berkolaborasi dengan legenda seni lainnya Andy Warhol. Penulis mengatakan bahwa karya dihasilkan merupakan karya yang fenomenal dan menjadi inspirasi dunia seni sampai sekarang.

Walaupun disayangkan Basquiat sudah beristirahat dengan tenang, tetapi seninya masih dikenal terus oleh orang banyak dan sosok Basquiat akan selalu dihormati. Contohnya seperti artikel ini. 

Tujuan dari artikel ini adalah untuk lebih mengenal seorang Jean-Michel Basquiat yang memiliki hidup yang cukup menarik. Kisah hidup yang menarik ini dapat menjadi sebuah inspirasi bagi orang banyak. Dari awal karirnya di jalanan sampai lukisannya dilelang seharga ratusan juta. Riwayat hidup seorang Basquiat harus selalu diingat.

Bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dimengerti orang awam. Walaupun ada beberapa bahasa yang mungkin hanya yang mengerti seni yang mengerti seperti “ekspresionisme” dan “Pop Art”. Selain itu, artikel ini memakai bahasa yang mudah untuk dimengerti.

Sejak kematian seorang seniman ternama dan penting Jean-Michel Basquiat, karyanya masih dikenang dan bahkan dihargai lebih dari pada masa kehidupannya. Artikel ini membahas tentang perspektif Jennifer Stein, seorang sahabat dari Basquiat.

Penulis mengatakan bahwa titik penting karirnya adalah bertemu dengan tokoh Pop-art penting di dunia seni Andy Warhol dan sahabatnya Jennifer Stein. 

Saat awal bertemu Jennifer Stein, Basquiat sudah menunjukan bakatnya dalam bidang seni dengan mencoret kartu-kartu gambar yang dilukis oleh Jennifer. Jennifer juga berpikir bahwa karya yang dihasilkan mereka berdua mendapatkan penjualan yang begitu masif di khalayak umum. 

Basquiat sudah bertemu dengan para pekerja seni sejak ia masih muda. Gaya gambar Basquiat memiliki keunikan tersendiri, yaitu berwarna cerah, berakar dari lukisan grafiti, dan berkembang pesat. Hal ini membuat karyanya menimbulkan ketertarikan sendiri oleh para pekerja seni lainnya. Sejak itu, ia tidak perlu lagi menjual kartu-kartu seni.

Jennifer Stein mengatakan bahwa di umur Basquiat di awal karirnya, umur itu merupakan umur yang tidak siap untuk mendapat ketenaran dan uang yang banyak. Stein mengungkapkan bahwa seharusnya Basquiat seharusnya masih ada sampai sekarang. 

Jika orang-orang yang memfasilitasi karirnya menyadari bahwa walaupun dia adalah seorang jenius dalam bidang seni, nyatanya beliau masih memiliki umur yang belia. Penulis beropini bahwa kematian pelukis ini memperkuat citranya bagai bintang rock di dunia seni rupa.

Artikel ini bertujuan untuk melihat kembali seperti apa kehidupan Basquiat yang bermasalah itu. Basquiat yang dikenal sebagai jenius artistik meninggal dengan cara yang sangat tidak pantas. 

Overdosis heroin semestinya tidak terjadi kepada siapapun. Artikel ini menjelaskan perspektif seorang sahabat Basquiat yang menyadari bahwa, memang Basquiat merupakan individu yang bermasalah secara batin. 

Tidak hanya lebih mengenal, namun juga merupakan sebuah pelajaran dan pesan bagi kita semua para pembaca akan urgensi ketergantungan narkoba, adiksi, dan penyakit mental. Sesuai dengan judulnya, kehidupan Basquiat telah disia-siakan.

Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti dengan jelas. Penyampaian pesan yang ada di artikel ini juga sangat jelas tanpa adanya bahasa yang sulit. Sehinga, orang awam yang tidak tertarik dalam bidang seni juga dapat menikmati artikel ini. 

Tema besar yang ingin ditekankan dalam artikel ini adalah seni dan seni kontemporer. Menurut M. Prawiro dalam blognya di Maxmanroe.com mengatakan seni merupakan suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan disalurkan melalui suatu media dan dapat berupa banyak hal. Bisa dari nada, rupa, gerak, dan syair. 

Seni juga dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. 

Definisi seni ada banyak, definisi seni sudah diungkapkan oleh para ahli zaman dahulu seperti Aristoteles dan Plato. Tetapi pada intinya seni merupakan suatu karya manusia yang indah dan memiliki sebuah keterkaitan emosional di dalamnya.

Selain tema seni, tema seni kontemporer akan diangkat juga dalam artikel ini, yang merupakan gaya seni dari seniman di dalam kedua artikel diatas. Menurut Lukman Hadi Subroto dari Kompas, Seni kontemporer merupakan seni yang artinya sedang berlangsung dan tidak memiliki aturan yang mengikat. 

Seni kontemporer tidak terikat dengan aturan seni zaman dahulu, tetapi lebih kepada mengikuti perkembangan zaman. Seni kontemporer lahir dari adanya teknik-teknik baru dan media baru dalam menghasilkan seni dan sudah berkembang sejak Perang Dunia II di Barat. 

Topik dari kedua artikel diatas adalah seorang seniman bernama Jean-Michel Basquiat, yang memiliki gaya seni kontemporer ini. Karyanya yang tidak beraturan, berwarna terang, dan bebas adalah salah satu contoh paling tepat dari seni kontemporer.

Basquiat dapat dikatakan sebagai seorang bintang musik rock dalam dunia seni. Basquiat memiliki sifat yang memberontak, pikiran liar, dan selalu berbeda. Ia tidak ingin mendengar opini orang lain dan hanya mengikuti pikiran dan hatinya saja. Sama seperti bintang rock yang selalu menjadi diri sendiri dan tidak mempedulikan kritik orang lain. 

Basquiat juga memiliki pikiran dan imajinasi yang liar dan selalu original. Hal ini dapat dibuktikan dari karya seninya yang abstrak dan bertekstur yang kasar.

Seni secara umum dan seni rupa akan terus berkembang seiring waktu berjalan. Kita bisa melihat sendiri dari awal seni rupa ada di dunia, tujuan utamanya adalah untuk menggambarkan keadaan dan menangkap peristiwa yang terjadi. Semenjak manusia menemukan kamera, seni rupa menjadi suatu sarana untuk berekspresi bagi para seniman. 

Seni rupa yang tadinya terlihat jelas dengan bentuk yang alami lama-kelamaan menjadi tidak berbentuk atau abstrak. Seni renaissance menjadi seni kontemporer. Sama seperti di dunia modern, semua aspek dalam kehidupan manusia berkembang terus menerus. 

Teknologi semakin berkembang dan dengan itu, seni akan dibawa ke arah yang tidak pernah sebelumnya.  Dulu, seni hanya dinikmati di galeri seni dan di museum. Sekarang, seni dapat dinikmati kapanpun dan dimanapun dengan hanya mengakses internet. Bahkan memiliki suatu karya seni dapat dimiliki seseorang secara online. 

Orang-orang seperti Jean-Michel telah mengubah seni selamanya. Karyanya yang kontemporer dan bebas berekspresi mengguncangkan dunia seni selamanya. Orang-orang yang berpikiran maju yang dibutuhkan agar seni rupa dan seni secara umum tidak mati di kalangan masyarakat. 

Masih banyak orang yang tidak dapat mengapresiasi seni dengan komen seperti "Itu mah saya juga bisa" atau "Gitu doang harganya mahal?". Hal ini tentunya tidak dapat dihindari karena pasti ada saja orang disana yang mencari kekurangan di dalam segala hal. Tetapi, seniman-seniman seperti Jean-Michel tidak peduli atas komen orang-orang. Ia hanya ingin berkarya sesuai dengan pikiran dan hatinya.

Kedepannya, seni sudah tidak yang kita pikirkan sekarang. Bukan hanya karya seninya, tetapi juga seniman itu sendiri. Segala tren, teknologi, dan segala kebijakan publik dapat memengaruhi perubahan terhadap seni. Kita sebagai penikmat seni hanya dapat menunggu karya unik apa saja yang akan dihasilkan oleh para seniman-seniman di masa depan.

Ada beberapa tempat yang dapat kita jumpai di Indonesia untuk menikmati karya-karya seni dari berbagai aliran. Di Jakarta, ada 5 tempat yang direkomendasikan untuk menikmati karya seni kontemporer dan aliran seni lainnya, yaitu:

1. ROH Project Menteng

2. Galeri Nasional

3. Museum Macan

4. Ruci Art Space

5. Dgallerie Jakarta

Seni kontemporer tanpa Jean-Michel sama saja seperti masakan tanpa garam. Jean-Michel yang membuat dunia seni kontemporer menjadi suatu hal yang menarik. Karyanya membawa kebebasan berekspresi tanpa perlu takut dengan pemikiran orang lain. Tak hanya membawa hiburan kasat mata, 

Jean-Michel membawa makna bagi kita semua dilihat dari kisah hidupnya. Dia berasal dari latar belakang kehidupan yang tidak memiliki apa-apa. Ia cuman tahu cara melukis dan mengeluarkan pikiran melalui seni. Karena talentanya yang alami, Ia menjadi salah satu seniman modern yang paling dikenal dan karyanya sudah dijual seharga ratusan juta dollar.

Sangat disayangkan di umurnya yang hanya 27 tahun, ia ditemukan meninggal dunia akibat overdosis. Walaupun Jean-Michel Basquiat sudah tiada, karyanya tidak akan pernah dilupakan.

Ditulis oleh : Heinrich Keita Wirawan

Penyunting : Rafael Amadeus Dei

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun