Mohon tunggu...
Heina AzzahraPutri
Heina AzzahraPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran yang hobi dalam hal kesehatan dan berkepribadian ESTP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pilih Diet Cepat Saja atau Diet Cepat Sehat?

20 Mei 2023   19:00 Diperbarui: 20 Mei 2023   18:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Adanya lemak berlebihan di dalam tubuh bisa terjadi karena energi dari asupan gizi yang dikonsumsi setiap hari lebih banyak daripada kalori yang dikeluarkan untuk aktivitas fisik. Kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai cadangan energi di jaringan adiposa atau lemak subkutan dibawah kulit sehingga badan akan terlihat lebih gemuk.  Kegemukan atau obesitas, selain mengurangi rasa percaya diri yang berkaitan dengan penampilan fisik, akan meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.

Dalam situs http://www.pdpersi.co.id, dikatakan untuk mengukur berat badan ideal dapat digunakan berbagai standar, di antaranya:

(1) Standard Brocca

Seseorang dikatakan mengalami kelebihan berat badan (overweight) apabila berat badannya 10-20% di atas berat badan ideal. Termasuk kategori kegemukan (obesitas) jika berat badan > 20%. Kegemukan ini dapat diukur dari timbunan lemak tubuh, pada wanita dewasa dikategorikan kegemukan bila lemak tubuh > 25% dari berat badan sedangkan pria > 20% dari berat badan.

(2) Body Mass Index (BMI)

Klasifikasi BMI menurut WHO (1998) sebagai berikut:

< 18,5 : Berat badan kurang

18,5 - 24,9 : Berat badan normal

25 - 29,9 : Berat badan lebih

30 - 34,9 : Obesitas I

35 - 39,9 : Obesitas II

> 39,9 : Sangat obesitas

Sedangkan rumus untuk menentukan kategori berat badan berdasarkan indeks massa tubuh yaitu = Berat badan (Kg) : Tinggi Badan (m')

Contoh : Berat Badan 74.8 kg, Tinggi badan 167 cm (1,67 m)

Maka cara menghitungnya: 74.8 kg : (1.67) = 26.8

Keterangan = Berat Badan lebih

Namun BMI tidak berlaku untuk anak-anak dalam masa penumbuhan, orang tua yang pengukuran tinggi badannya tidak memungkinkan, dan wanita hamil.

Disisi lain, menurunkan berat badan secara berlebihan itu sangatlah tidak baik. Berkurangnya berat badan secara spontan akan berefek pada penurunan tekanan darah, kolesterol, trigliserida atau ketidakseimbangan untuk menggunakan gula darah. Perlu diingat bahwa kebugaran dihitung per unit berat badan, jadi jika lemak meningkat, kebugaran akan menurun. Gabungan antara latihan fisik (olahraga) dan diet seimbang disertai dengan kemauan yang kuat sebagai alternatif untuk menjawab masalah pengaturan berat badan.

Banyak orang yang menginkan berat badan turun secara cepat dengan mengambil langkah instan, seperti mengonsumsi pil penurun berat badan atau bahkan tidak makan sama sekali. Memang benar diet merupakan salah satu cara populer yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, memilih dan menjalankan diet ini tidak boleh sembarangan. Pasalnya, akan ada sejumlah permasalahan kesehatan muncul akibat diet yang salah. Mulai dari kekurangan gizi sampai timbulnya penyakit. Bahkan, bahaya diet ketat juga bisa melemahkan sistem metabolisme tubuh, karena dipaksa bekerja lebih ekstra. Para ahli menyatakan bahwa gangguan metabolisme ini dipengaruhi oleh leptin dan hormon tubuh yang memberi tahu mengenai rasa kenyang atau tidak lapar.

Diet yang sehat nyatanya tidak semudah kedengarannya. Salah strategi diet justru bisa menjadi bumerang bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Kunci diet sehat adalah menyeimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan yang dikeluarkan. Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya?

  1. Menghitung kebutuhan kalori

Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda berdasarkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, hingga kondisi kesehatan. Sebagai contoh, penyandang obesitas akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda dengan orang sehat yang ingin mengurangi berat badan. Jadi, sebelum menyusun pola makan untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan, kenali dahulu kebutuhan kalori agar tubuh tetap berfungsi dengan baik.

  1. Memilih menu yang kaya gizi

Memilih makanan sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan rasanya saja, namun nutrisi menjadi bagian penting yang harus diperhatikan. Makanan sehat dan bergizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga kesehatan tubuh. Ada 5 rekomendasi sayuran yang bisa membakar lemak perut, yaitu bayam dan sayuran berdaun hijau (memiliki kemampuan pembakaran lemak secara alami dengan mengatur kadar glukosa dalam darah), jamur (kaya protein dan meningkatkan metabolisme sehingga mampu mendorong lemak keluar), kembang kol dan brokoli (mengandung fitokimia sulforaphane, serta folat dan vitamin C), cabai (panas dari cabai mampu memanfaatkan lebih banyak kalori dan mengoksidasi lapisan lemak tubuh), dan labu/ubi/kentang (rendah kalori dan tinggi serat, bisa dijadikan pengganti nasi).

  1. Mengkonsumsi air putih yang cukup

Mengkonsumsi air putih membantu pemecahan lemak hingga membakar beberapa ekstra lapisan lemak dalam tubuh. Selain berolahraga rutin, mengkonsumsi air putih yang cukup bisa membantu proses penurunan berat badan karena membantu mengontrol kalori.

  1. Lakukan olahraga secara rutin

Selain menjaga asupan makanan, seseorang yang ingin menurunkan berat badan secara sehat juga sangat disarankan untuk rutin berolahraga. Bisa dengan olahraga kardio ataupun olahraga yang membangun ketahanan otot seperti angkat beban.

  1. Istirahat yang cukup

Kualitas tidur yang buruk turut memberikan andil terhadap kenaikan berat badan, sehingga penting untuk memastikan tidur cukup setiap hari. Meski ada berbagai cara diet cepat kurus yang dapat menurunkan berat badan dalam waktu lebih singkat, seseorang tetap disarankan agar menjalani diet sehat guna menurunkan berat badan secara bertahap. Diet semacam ini juga lebih dapat bertahan dalam jangka panjang.

  1. Kenali tanda dan gejala

Diet cepat saja memiliki beberapa tanda, seperti:

  • Kulit menjadi lebih kering dan kusam
  • Rambut banyak yang rontok dan patah
  • Otot semakin melemah dan cepat lelah
  • Imunitas yang menurun, menjadi lebih sering batuk, pilek, dan demam
  • Nafsu makan yang susah dikendalikan

Sedangkan tanda diet sudah benar dan sehat yaitu:

  • Kulit tetap lembab dan bertambah cerah
  • Rambut lebat dan lembut
  • Otot semakin kuat dan stamina meningkat
  • Imunitas yang lebih kebal dari infeksi
  • Nafsu makan semakin stabil dan terkendali

Keberhasilan diet dan menerapkan pola makan sehat dimulai dengan mengubah kebiasaan secara bertahap dan konsisten.  Jika tidak bisa dilakukan secara konsisten, tidak jarang orang-orang yang ingin menurunkan berat badan justru terjebak ke dalam diet cepat saja namun malah memperburuk kondisi kesehatan. Beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Hindari melewatkan waktu makan

Menunda atau melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, dapat membuat tubuh kekurangan energi. Kebiasaan tidak sarapan juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi tertentu, misalnya protein, kalsium, magnesium, zinc, vitamin A, vitamin C, dan folat.

  1. Makan sebelum lapar

Seseorang disarankan untuk makan sebelum rasa lapar muncul. Dengan demikian, porsi makan akan lebih terkontrol dan menjadi cepat kenyang. Hindari makan atau ngemil saat sudah merasa sangat lapar atau ketika sedang cemas atau stres.

  1. Batasi kebiasaan ngemil

Kurangi kebiasaan mengkonsumsi camilan untuk menghilangkan rasa lapar atau mengisi waktu senggang, terlebih camilan yang kurang sehat, seperti keripik, gorengan, atau es krim. Meski terasa nikmat, jenis camilan tersebut mengandung banyak lemak jenuh, gula, serta garam, namun rendah kandungan nutrisinya. Sebagai gantinya, dapat mengganti camilan dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah-buahan, kacang almond, telur rebus, atau yoghurt tinggi protein, namun rendah lemak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun