Mohon tunggu...
Heina AzzahraPutri
Heina AzzahraPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran yang hobi dalam hal kesehatan dan berkepribadian ESTP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pilih Diet Cepat Saja atau Diet Cepat Sehat?

20 Mei 2023   19:00 Diperbarui: 20 Mei 2023   18:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

> 39,9 : Sangat obesitas

Sedangkan rumus untuk menentukan kategori berat badan berdasarkan indeks massa tubuh yaitu = Berat badan (Kg) : Tinggi Badan (m')

Contoh : Berat Badan 74.8 kg, Tinggi badan 167 cm (1,67 m)

Maka cara menghitungnya: 74.8 kg : (1.67) = 26.8

Keterangan = Berat Badan lebih

Namun BMI tidak berlaku untuk anak-anak dalam masa penumbuhan, orang tua yang pengukuran tinggi badannya tidak memungkinkan, dan wanita hamil.

Disisi lain, menurunkan berat badan secara berlebihan itu sangatlah tidak baik. Berkurangnya berat badan secara spontan akan berefek pada penurunan tekanan darah, kolesterol, trigliserida atau ketidakseimbangan untuk menggunakan gula darah. Perlu diingat bahwa kebugaran dihitung per unit berat badan, jadi jika lemak meningkat, kebugaran akan menurun. Gabungan antara latihan fisik (olahraga) dan diet seimbang disertai dengan kemauan yang kuat sebagai alternatif untuk menjawab masalah pengaturan berat badan.

Banyak orang yang menginkan berat badan turun secara cepat dengan mengambil langkah instan, seperti mengonsumsi pil penurun berat badan atau bahkan tidak makan sama sekali. Memang benar diet merupakan salah satu cara populer yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, memilih dan menjalankan diet ini tidak boleh sembarangan. Pasalnya, akan ada sejumlah permasalahan kesehatan muncul akibat diet yang salah. Mulai dari kekurangan gizi sampai timbulnya penyakit. Bahkan, bahaya diet ketat juga bisa melemahkan sistem metabolisme tubuh, karena dipaksa bekerja lebih ekstra. Para ahli menyatakan bahwa gangguan metabolisme ini dipengaruhi oleh leptin dan hormon tubuh yang memberi tahu mengenai rasa kenyang atau tidak lapar.

Diet yang sehat nyatanya tidak semudah kedengarannya. Salah strategi diet justru bisa menjadi bumerang bagi orang yang ingin menurunkan berat badan. Kunci diet sehat adalah menyeimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan yang dikeluarkan. Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya?

  1. Menghitung kebutuhan kalori

Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda berdasarkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, hingga kondisi kesehatan. Sebagai contoh, penyandang obesitas akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda dengan orang sehat yang ingin mengurangi berat badan. Jadi, sebelum menyusun pola makan untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan, kenali dahulu kebutuhan kalori agar tubuh tetap berfungsi dengan baik.

  1. Memilih menu yang kaya gizi

Memilih makanan sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan rasanya saja, namun nutrisi menjadi bagian penting yang harus diperhatikan. Makanan sehat dan bergizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga kesehatan tubuh. Ada 5 rekomendasi sayuran yang bisa membakar lemak perut, yaitu bayam dan sayuran berdaun hijau (memiliki kemampuan pembakaran lemak secara alami dengan mengatur kadar glukosa dalam darah), jamur (kaya protein dan meningkatkan metabolisme sehingga mampu mendorong lemak keluar), kembang kol dan brokoli (mengandung fitokimia sulforaphane, serta folat dan vitamin C), cabai (panas dari cabai mampu memanfaatkan lebih banyak kalori dan mengoksidasi lapisan lemak tubuh), dan labu/ubi/kentang (rendah kalori dan tinggi serat, bisa dijadikan pengganti nasi).

  1. Mengkonsumsi air putih yang cukup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun