Paulus yang sebelumnya bernama Saulus adalah orang yang mengalami proses pertobatan yang spketakuler. Awalnya giat menganiaya Jemaat Tuhan namun Tuhan Yesus mengunjunginya dalam sebuah penglihatan sehingga pola pikir dan hidupnya diubah seratus delapan puluh derajat menjadi pengikut Tuhan Yesus yang militan. Selama proses awal sampai terpenuhi panggilannya sebagai Rasul Tuhan, dapat ditemukan dalam kitab Kisah Para Rasul.
Dalam perjalanan hidupnya sebagai Rasul juga sekaligus gembala di beberapa kota yang dikunjunginya, Paulus menulis dan menguatkan orang-orang yang telah menjadi pengikut Tuhan Yesus yang dalam di Kota Roma yang saat itu berada dalam penganiayaan oleh Kaisar yang berkuasa. Perjumpaan pertama dengan pengikut jalan Tuhan yang diusir keluar dari Roma jaman Kaisar Klaudius, adalah dengan pasangan suami istri (Akwila, suami, dan istrinya Priskila). Setelah Akwila dan Priskila diusir keluar dari Roma, pasangan suami istri ini menyertai perjalanannya sampai ke Efesus. Paulus menerima peneguhan melalui penglihatan Tuhan Yesus menjumpainya untuk pergi ke Roma. Namun baru diakhir tulisannya, Paulus berangkat ke Roma setelah mengalami karam kapal (Kisah Para Rasul 27-28).
Di awal tulisannya, Paulus untuk menasihatkan kepada Gereja Tuhan hamya iman kepada Injil yang bisa menyelamatkan dan orang benar akan hidup oleh iman. Awal pemulihan dimulai dari pemulihan hubungan dengan Allah Sang Pencipta melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Jemaat Tuhan di Roma ini dijuluki kaum Nazaren yang mengacu pada Kristus yang adalah orang Nazareth dan juga dijuluki pengikut Jalan Tuhan. Saking ketatnya orang Yahudi melarang Paulus berbicara di Rumah Ibadat Kaum Yahudi, akhirnya Paulus menyampaikan Injil di rumah pribadinya. Paulus mengundang para pengikut Jalan Tuhan ini di rumah pribadinya untuk mendengarkan pengajarannya.
Manusia hidup di dunia mengalami 3 hubungan, yang pertama yaitu hubungan dengan Sang Pencipta, yang kedua dengan dirinya sendiri dan yang ketiga adalah dengan sesamanya manusia. Dalam menjalani ketiga jenis hubungan ini, seseorang akan terus mengalami pergumulan yang tiada hentinya, karena itu diperlukan sebuah ketahanan mental dalam menjalani kehidupan ini. Di bagian selanjutnya dari tulisan penggembalaan Paulus kepada jemaat Tuhan di Roma, akan dibahas satu persatu.
Paulus sangat menekankan bahwa hanya Allah saja yang benar, semua manusa tidak ada yang benar. Semua manusia tidak mempunyai pikiran untuk mencari Allah, tidak ada seorang pun yang dapat mengklaim dirinya yang satu-satunya benar di hadapan Allah. Tidak ada seorang pun manusia yang bisa melakukan Hukum Taurat. Dengan jalan ini Allah menunjuk Yesus Kristus untuk menjadi jalan pendamaian melalui iman. Langkah awal untuk mengalami perubahan adalah melalui iman kepada Yesus Kristus, akan mengalami pembenaran.
Diluar Jemaat Tuhan, yaitu orang-orang Roma yang belum mengikuti Jalan Tuhan, terjadi kerusakan moral, etika dan tindakan-tindakan menyimpang, karena ya memang betul Â
Melalui tulisannya kepada jemaat Tuhan di Roma, Paulus menyatakan bahwa penderitaan yang sedang dialami saat itu tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan di masa yang akan datang. Pengharapan akan menerima kemuliaan Allah di teguhkan oleh Roh Allah yang telah mencurahkan KasihNya. Pergumulan membawa seseorang untuk tetap tekun berharap sampai mereka dibenarkanNya dan juga dimuliakanNya. Paulus menegaskan bahwa Iman kepada Kristus akan membawa orang percaya mengalami kesempurnaan dalam kasih kita kepada Kristus.
Terus menerus Paulus megningatkan supaya Jemaat Tuhan tetap hidup dalam hidup yang baru yang tidak dikuasai dosa. Hidup dalam kasih karunia sehingga seluruh tubuh kita menjadi hamba kebenaran yang terus menerus dibaharui supaya tetap kudus. Paulus sendiri mengalami pergumulan dalam pikirannya antara melayani hukum dosa atau melayani hukum Allah. Hidup dalam ketaatan kepada pimpinan Roh Allah akan membawa kemenangan atas kuasa dosa. Ini adalah suatu pilihan, setiap hari kita harus memilih untuk taat pada pimpinan Roh Allah atau mengikuti keinginan daging yang menguasai tubuh kita. Setiap pilihan kita untuk mentaati Roh Allah akan membawa kita makin peka dan juga melemahkan sisi kedagingan kita. Sekecil apapun pola pikir kita yang kita arahkan untuk mentaati Roh Allah akan membawa kita untuk mendisiplinkan pikiran kita yang lebih besar sehingga lebih mudah ke depannya untuk mentaati Roh Allah.
Menurut saya saat ini yang paling berkesan saat Paulus memperkenalkan Roh Allah yang membantu manusia. Roh Allah membantu manusia di saat keadaan jiwa dan emosi paling rendah untuk tetap mampu berdoa. Biasanya saat emosi manusia berada dalam titik paling rendah, seseorang tidak mampu mengucapkan sepatah katapun, disitulah peran Roh Allah mengeluarkan bahasa-bahasa diluar pengertian manusia yang biasanya kita istilahkan bahasa Roh karena hanya Roh Allah yang ada dalam diri seseorang yang berkomunikasi dengan Allah langsung.
Paulus juga mengingatkan Jemaat Tuhan di Roma ada, karena Allah sendiri yang bermurah hati supaya bangsa-bangsa di luar Yahudi juga mendapat keselamatan itu. Paulus mengingatkan supaya mereka tetap hidup rendah hati karena beroleh kesempatan hidup dalam kemurahan Allah itu.
Selama hidup berjemaat, Paulus mengingatkan supaya tiap-tiap orang berperan dan mengembangkan potensi yang sudah ada dalam hidup mereka. Masing-masing sudah diberikan tempat seperti diumpamakan satu tubuh mempunyai banyak anggota. namun saling melengkapi. Dalam hidup berjemaat, pola pikir, iman dan tindakan haruslah berdasarkan Kasih yang tulus. Kasih persaudaraan juga bicara tentang perdamaian dan saling mengampuni. Nah sekali lagi diperlukan pembaharuan akal budi yang terus menerus, saling menghormati.