Mohon tunggu...
Hefti Juliza
Hefti Juliza Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

You Can Do It:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Mata Kuliah Prof Dr Apollo (Daito) Teori Akuntansi | Ekuitas

14 April 2020   10:29 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:04 14259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Anggota Kelompok 6:

  1. Hefti Juliza             43217010143
  2. Clara Monalisa     43217010157

Pengertian Ekuitas

Ekuitas adalah hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu entitas setelah dikurangi dengan semua kewajiban dan sesuai SFAC No. 6 bahwa ekuitas adalah sisa kepemilikan. Untuk perusahaan perorangan, ekuitas sering disebut modal sedangkan untuk perseroan istilah ekuitas yaitu merujuk pada ekuitas pemegang saham atau stockholders equity.  

Sementara menurut Standar Akuntansi Keuangan, ekuitas adalah hak residual atas assset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas juga didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukanlah kewajiban.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan terkait karakteristik ekuitas yaitu sebagai berikut:

  1. Ekuitas sama dengan aktiva bersih
  2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva bersih baik yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.

Ekuitas erat hubungannya dengan pemilik saham atau owner juga dengan prestasi atau kinerja manajemen selama periode tertentu. Nilai ekuitas pemegang saham yang baru berdiri biasanya terdiri dari modal pemegang saham.

Pengakuan dan pengukuran ekuitas

Dalam pengakuan modal/ekuitas biasanya diakui saat pemodal mentransfer sumber daya kepada perusahaan sebagai imbalan bagian kepemilikan perusahaan, pengakuan modal biasanya digunakan pada perusahaan yang berbentuk perseorangan maupun partnership. Modal yang disetor diakui pada saat penerimaan baik berupa kas ataupun non-kas.Saldo normal ekuitas berada di sisi kredit. Modal/Ekuitas diukur sesuai dengan jumlah kas yang diterima. Sementara untuk setoran yang berupa non kas akan diukur sebesar nilai wajar non-kas pada saat diserahkan, yaitu nilai oppraisal tanggal yang disetujui dewan komisaris.

Penyajian Ekuitas

Menurut PSAK No 21, penyajian ekuitas meliputi penyajian dalam bentuk modal dan saldo laba. Modal disajikan dalam neraca setelah pos kewajiban. Penyajian ekuitas bertujuan menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya. Informasi tentang kewajiaban yuridis perseroan terhdap para pemegang saham dan pihak lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang saham. Selain itu, akun ini juga harus disajikan dan dinyatakan terpisah antara akun modal saham dan laba ditahan, tujuannya yaitu:

  • Membedakan sumber. Modal yang disetor mencerminkan riwayat modal sejak berdirinya perseroan, sedangkan laba ditahan terbentuk dari akumulasi laba.
  • Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba (earning power). Dari sisi yuridis modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain, dana ini hanya dapat ditarik kembali dalam likuiditas atau dalam keadaan luar biasa lainnya. Sementara untuk laba ditahan adalah jumlah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian deviden.

Baca juga: TB 1 Prof Dr Apollo "Pencatatan Investasi pada Entitas Anak (Metode Kos dan Ekuitas)"

Teori Ekuitas

Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang dalam akuntansi yang berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan, dalam teori ini dipelajari pihak atau siapa yang mempunyai pengaruh kuat atau dominan dalam pengambilan keputusan perusahaan yang mempengaruhi laporan keuangan.

Teori Ekuitas
Teori Ekuitas
A. Teori Proprietary (Kepemilikan)

Teori ini biasanya digunakan untuk perusahaan perorangan atau firma, diamana aset bersih perusahaan merupakan aset pemilik modal atau berhubungan dengan aset pemilik modal itu sendiri. Kepemilikan merupakan kekayaan bersih bisnis dan dapat direpresentasikan dalam persamaan akuntansi. 

P=A-L

Dalam hal ini, dimana kepemilikan (ekuitas pemilik) yang merupakan kekayaan bersih pemilik bisnis adalah sama dengan aset dikurangi kewajiban. Menurut teori kepemilikan, pendapatan adalah kenaikan dalam hak pemilik dan beban adalah penurunan.  Teori ini cocok dengan perusahaan perorangan atau firma diaman harta perusahaan melekat dengan harta pemilik modalnya. Teori kepemilikan juga merupakan kerangka logis untuk bentuk organisasi persekutuan, terutama apabila diorganisasikan menurut undang-undang yang berlaku.

Baca juga: TB 1 Prof Apollo "Pengertian, Penerapan Metode Ekuitas"

B. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)

Teori entitas dirumuskan sebagai tanggapan terhadap kekurangan pandangan eksklusif mengenai status hukum yang terpisah dari perusahaan. Teori ini dimulai dengan fakta bahwa perusahaan merupakan entitas yang terpisah dengan identitasnya sendiri. Pendiri dan pemilik harus teridentifikasi dengan keberadaan perusahaan itu. 

- Versi tradisional dan teori entitas adalah bahwa perusahaan bisnis beroperasi untuk kepentingan pemilik modal, mereka yang menyediakan dana untuk perusahaan.

- Versi terbaru dari teori entitas ini adalah pemilik modal diposisikan hanya sebagai pemilik dana dan semua keputusan dalam perusahaan menjadi tanggung jawab manajemen.

C. Teori Ekuitas Residual

Ahli teori akuntansi William Paton menyatakan ekuitas residual sebagai salah satu dari beberapa jenis ekuitas dalam teori entitas.Teori ini menyatakan bahwa pemegang saham memiliki saham atau modal di perusahaan yang memiliki posisi yang sama dengan pemegang saham lainnya, namun pemegang saham bukanlah pemilik perusahaan. Teori ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pemegang saham biasa (bukan pemegang saham pengendali) dalam rangka pengambilan keputusan.

Aktiva-Ekuitas khusus= Ekuitas Residual

D. Teori Enterprise

Teori perusahaan (enterprise) dari perusahaan adalah konsep yang lebih lama daripada teori entitas, tetapi kurang didefinisikan dengan baik dalam lingkup dan aplikasi. Teori ini merupakan pendekatan yang lebih luas dari teori entitas yang ada, jika dalam teori entitas lain perusahaan merupakan entitas yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham maka dalam teori enterprise perusahaan merupakan entitas yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat untuk masyarakat luas dan semua pihak yang berkepentingan.

Baca juga: Tugas Mata Kuliah Prof Dr Apollo (Daito) : Teori Akuntansi Ekuitas

E. Teori Dana

Teori ini mengabaikan asumsi hubungan personal yang diasumsikan dalam reori kepemilikan dan personalisasi perusahaan sebagai suatu unit ekonomi dari unit legal dalam teori entitas. Selain itu, teori dana memberi ganti dengan unit operasional atau berorientasi aktivitas sebagai dasar untuk akuntansi. Teori ini biasanya digunakan pada laporan keuangan pemerintahan atau badan nirlaba. 

Dimana badan nirlaba dan badan pemerintahan tersebut menggunakan dana umum baik dari pemerintah maupun dari pihak lain dalam pengelolahan operasional entitas sehingga tidak memerlukan atau tidak berkepentingan untuk melaporkan atau mengaitkan jumlah perubahan ekuitas kepada pemegang saham. Teori dana didasarkan pada persamaan aktiva= pembatasan aktiva. Aktiva merupakan jasa prospektif pada dana atau unit operasional. 

Laporan Nilai Tambah (Value Added) sebagai pelengkap laporan keuangan

Nilai tambah pada dasarnya adalah hasil penjuala dikurangi dengan biaya bahan baku dan jasa pihak luar yang digunakan dalam rangka menciptakan penghasilan.

1. Metode Subtractive

NT= HP-BI

NT= Nilai Tambah

HP= Hasil Penjualan

BI=Beban Input (bahan baku atau jasa yang dibeli dari luar perusahaan yang dipakai untuk menghasilakan penjualan)

2. Metode Additive

NT=BG+ (LO-NP)

BG= Beban gaji dan upah

LO=Laba Operasi (sebelum pajak, bunga dan pos-pos luar biasa)

NP= Beban operasi dan laba yang berasal dari kegiatan non produksi

PSAK terkait Ekuitas

Standar terkait ekuitas telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 21 tentang Akuntansi Ekuitas. Dalam PSAK No. telah dijelaskan bahwa ekuitas sebagai hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan akta pendirian yang berlaku. Ruang lingkup dari PSAK No.21 adalah perusahaan BUMN, perusahaan swasta dan koperasi UU RI. 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Belkoui dan Ahmed Riahi. 2016. Teori Akuntansi Edisi 6. Jakarta: Selemba Empat
  2. R.G.Shooeder M.W.Calrk, Jack M. Cathey. 2014. Financial Accounting Theory and Analysis edisi 11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun