Mungkin ada yang berpikir, eh sekarang juga sudah dong? Buktinya banyak bimbel online keren-keren. Lha iya, bimbel ada tapi sekolah masih saja dengan "cram" semua pelajaran dan tes bertubi-tubi. Lalu, eh sekarang juga ada "homeschooling"? Nah mungkin ini lebih mendekati era edu 4.0.Â
Jadi jika sekarang sekolah masih mendominasi pendidikan, suatu ketika di masa depan dengan edu 4.0 ini, model seperti "homeschooling" akan lebih dominan, dan namanyapun saya rasa sudah berubah menjadi "learning space" (contohnya).
Walau sayapun masih meragukan "homeschooling" yang berbentuk bangunan seperti sekolah normal di Jakarta telah benar-benar menjalankan fungsinya, karena saya ingat di tahun 2013 lalu, salah satu mantan siswa saya memutuskan untuk meneruskan pendidikan SMA nya melalui homeschooling di suatu tempat di Jakarta Selatan.Â
Namun yang terjadi, anak ini berangkat ke rumah sekolah itu tiap hari dan belajar pelajaran yang sama seperti di sekolah pada umumnya dengan jadwal pelajaran yang sama padatnya bahkan mewajibkan siswa mengambil pelajaran matematika yang sebenarnya merupakan mata pelajaran pilihan di kurikulum tersebut. Â Jadi sedikit ragu juga menyamakan kenyataan homeschooling yang seperti itu dengan sekolah masa depan dari edu 4.0. Kita lihat saja nanti.
Lalu kemudian pikiran-pikiran saya membayangkan, di masa depan (yang mungkin sudah dimulai sekarang ini) terdengarlah percakapan antar siswa:
EDU 3.5: (versi sendiri - Red. Karena butuh proses dong sebelum 4.0 :) )
"Eh, belajar Geografi yuk, kita buat rute perjalanan keliling dunia kita dengan Google Tool Builder". "Yuk, ketemuan di LS (Learning Space) kedai kopi "Kenangan Terindah" ya, kamu hubungi Ms. XXX untuk ikutan ajarin kita. pokoknya kita patungan biaya pelajaran 1 minggu. Sip" Sementara itu di kedai baso "Taman" berkumpul siswa-siswa yang sedang belajar Matematika untuk mengambil ujian online dari Cambridge di bulan November bersama guru Mr. YYY.
EDU 4.0:
"Saya ingin belajar dan mencari tahu mengapa mobil membutuhkan bahan bakar untuk bergerak. Jadi saya pikir saya harus belajar fisika, mekanik dan kinematik. Tapi saya juga perlu belajar berhitungnya, jadi rasanya butuh matematika".
"Saya ingin menciptakan alat bantu membersihkan rumah saya sendiri. Jadi saya perlu belajar matematika, coding, robotik dan tentu saja fisika."
"Saya ingin membuat aplikasi alat pembayaran di beberapa bisnis orang tua saya suatu hari nanti. Maka saya butuh belajar matematika, bahasa pemrograman, elektronika, strategi ekonomi pemasaran."