Apakah anak kita ikut sebagai komoditas mereka memasarkan produk jasa bimbelnya? Atau Bimbel yang seperti contoh paragraph di atas, siswanya cenderung sudah pintar, apakah anak kita dengan kemampuan saat ini, cocok di sana atau malah bikin anak kita tambah stress?
Jaman sekarang juga bertaburan jenis Bimbel online. Baguskah fenomena ini? Yah, itu relatif, kembali lagi bergantung pada kebutuhan dan cara belajar siswa. Online terjadi kan juga karena ada permintaan, maka ada penawarannya.Â
Seiring berkembangnya penggunaan teknologi dalam pendidikan maka sudah tentu berkembang pula cara belajar siswa dengan mengganakan teknologi sebagai substitusi nya. Dan jika gaya belajar demikian cocok dengan siswa tertentu, maka Bimbel seperti ini tentulah yang dicari, di samping alasan lebih murah dan hemat waktu serta dapat diakses di mana-mana.
Jadi kembali kepada intinya Bimbel sebagai wadah membantu atau membimbing anak-anak dalam belajar. Anak sudah menyediakan waktu tambahan di luar jam sekolah untuk mengejar pelajarannya yang ketinggalan.Â
Baiknya ya bukan ditambah beban lagi dengan pekerjaan soal dari Bimbel. Pilihlah yang benar-benar membantu anak atau membuat anak merasa terbantu, membuat anak menikmati suasana belajar tambahannya dengan nyaman dan gembira. Sehabis itu, tentu saja kita berharap prestasi di sekolah hendaknya meningkat, baik akademik maupun non akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H