Keamanan pangan merupakan aspek penting berupa peran seorang produsen dalam menjaga mutu suatu produk pangan agar layak dan aman untuk dikonsumsi.
Produk pangan yang terjamin keamanannya memberikan jaminan kepada konsumen agar terbebas dari segala macam penyakit yang mungkin timbul dari mengkonsumsi produk pangan tersebut. Salah satu cara untuk menjamin kemanan pangan adalah dengan menerapkan higiene dan sanitasi lingkungan kerja.
Higiene merupakan sebuah upaya untuk menciptakan kesehatan manusia dan lingkungan tempat tinggal dengan menjamin kemanan, keutuhan, dan kesempurnaan makanan.
Sedangkan sanitasi merupakan sebuah upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kesehatan lingkungan hidup manusia dengan pencegahan berbagai macam penyakit.
Secara lebih spesifik sanitasi pangan menitikberatkan pada tindakan pembebasan produk pangan dari segala bahaya yang memiliki kemungkinan mengganggu dan membahayakan kesehatan konsumen.
Salah satu mahasiswa KKN UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan penyuluhan mengenai hygiene dan sanitasi lingkungan kerja pada hari Kamis (23/06/2022) kepada para pekerja CV Riang Java Food di Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
CV Riang Java Food merupakan salah satu industri pangan yang memproduksi produk pangan berbahan dasar singkong, yaitu tiwul instan, gatot instan, kerupuk samiler, dan kerupuk rambak.
Area pemasaran produk sudah mencakup di wilayah yang cukup luas, terutama di berbagai pusat oleh-oleh daerah Malang, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Gunung Kidul dan produk kerupuk rambak diekspor ke negara Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
Tema higiene dan sanitasi dipilih untuk menambah wawasan para penjamah makanan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja. Sebuah industri pangan harus tetap menjaga keamanan pangannya dengan menerapkan peraturan-peraturan produksi pangan yang telahn ditetapkan.
Para penjamah makanan mengaku bahwa telah mendapat beberapa kali pelatihan, diantaranya halal dan GMP. Namun masih didapati kelalaian berupa pelaksanaan produksi yang tidak sesuai dengan peraturan, seperti tidak menggunakan sarung tangan.
Kegiatan penyuluhan diawali dengan memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan mengenai higiene dan sanitasi lingkungan kerja. Hasil kuesioner pertama menunjukkan bahwa para penjamah makanan memiliki wawasan yang kurang.
Setelah itu dilakukan penyuluhan secara dua arah mengenai pengetahuan-pengatahuan umum kebersihan lingkungan kerja, di mana para pekerja dapat sharing mengenai aktivitas dan kendala untuk mewujudkan kebersihan lingkungan.
Penyuluhan ditutup dengan pembagian kuesioner dengan pertanyaan yang sama dan didapatkan hasil bahwa pengetahuan para pekerja mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, melalui penyuluhan ini diharapkan dapat mengingatkan wawasan pekerja untuk menjaga higiene dan sanitasi lingkungan kerja untuk menjamin keamanan produk pangan yang diproduksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H