Besoknya berlanjut pada rapat mediasi di kantor Disnakertrans Karawang, Kamis, (25/03/2021). Nyatanya hasil dari rapat tersebut membuat kecewa perwakilan pekerja dan Satuan Tugas Sosial Karang Taruna (Satgasos KT) Karawang yang mendamping para pekerja.
Pasalnya, selain pihak PT. AJS tidak ikut hadir, jawaban dari Bidang HI Syaker juga sangat mengecewakan. Seolah antara mereka saling lempar tanggung jawab.
Beruntun besoknya lagi, Pemkab Karawang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol  PP) melakukan penyegelan dan menutup segala aktivitas PT. AJS, Jum'at (26/03/2021) pukul 18.30 WIB.
Dikarenakan kekecewaan yang telah memuncak, para pekerja yang didampingi oleh Karang Taruna Kabupaten dan LBH langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Karawang.
Anggota DPRD Provinsi Jabar Mendesak PemkabÂ
Kekisruhan itu mendapat sorotan tajam dari Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil X (Kabupaten Karawang dan Purwakarta) H. Rahmat Hidayat Djati meminta Pemkab Karawang segera menyelesaikan permasalahan dugaan penipuan tenaga kerja di PT. AJS, alamat Jln. Pt. Leuwijaya, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang saat ini masih belum selesai.
"Saya meminta Pemda Kabupaten Karawang bersama Forkopimda dan para aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Karawang untuk segera memeriksa dan menindak perkara tindakan PT. AJS yang cukup menggemparkan dan menghebohkan masyarakat, karena banyaknya jumlah orang dan wilayah yang terkena dan terdampak," ujar pria yang akrab dipanggil Kang Toleng tersebut, Kamis (22/04/2021).
Selain itu Kang Toleng juga meminta kepada FORKOPIMDA Kabupaten Karawang untuk segera mengambil langkah-langkah taktis dan strategis bersama semua pihak terkait, agar setidaknya ada solusi jangka pendek terlebih dahulu.
"Agar permasalahan ini dapat segera selesai, diperlukan langkah taktis dan strategis, sehingga tidak menjadi gejolak sosial nantinya," tutur Kang Toleng.
Heigel Apresiasi Ketua PKB
Menurut pengamat sosial  politik, ekonomi dan bisnis, Heigel mengatakan, saya apresiasi dan mendukung statement Kang Toleng. bukan karena dia senior saya. Tapi dia sudah katakan yang sebenarnya, jangan sampai terjadi gejolak sosial yang tak terduga.