Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jaringan Kota Karawang Butuh Bupati Baru, Dukung Kang Jimmy

1 November 2020   05:44 Diperbarui: 1 November 2020   05:45 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bupati kemarin itu, kan orang Bandung. Nggak mau menginjakkan kakinya di masyarakat Jaringan Kota ini. Dia nggak pernah datang, kalo datang sekarang pasti malu laaah..Tidak punya kedekatan historis, sosial kultural apalagi spiritual," ucap Heigel.

"Masyarakat Jarkot ini terlupakan, orang Karawang yang tidak punya pemimpin di tanahnya sendiri, kalau punya pejabat memang iya. Pemimpin itu berbeda dengan pejabat. Kalau tipikal Bupati kemarin itu kan pejabat, bukan seorang pemimpin untuk rakyat  Karawang," jelas Heigel. 

foto Heddy Yusuf
foto Heddy Yusuf
"Maka ketika Kang Jimmy datang blusukan, antusias warga terekspresikan dari wajah polos dan jujur itu, seperti derita disiram harapan baru. Ini menunjukkan bahwa begitu besarnya dorongan perubahan itu, begitu meluap keputusasaan manusia, mereka menangis melihat anak-cucu jadi pengangguran di tengah kota Karawang yang tadinya agraris berubah cepat menjadi industrialis di depan matanya sendiri, jadi penonton.

Harapan rakyat kecil demikian besarnya, begitu pula terasa kencangnya wind of change, angin perubahan itu, yang terbuka dimensinya hanya 5 tahun sekali di Pilkada 2020 adalah menjadi harapan konstitusional. Artinya pemungutan suara dari orang yang termarjinalkan itu  menyetujui jargon Karawang Butuh Bupati Baru," pungkas Heigel. (dot)

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun