Mohon tunggu...
doremi
doremi Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

freelancer yang suka menulis artikel, khususnya tentang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gula Bisa Menyebabkan Kolesterol?

26 Agustus 2024   16:39 Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam dunia kesehatan modern, penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan diabetes telah menjadi ancaman utama bagi manusia. Di balik meningkatnya penyakit-penyakit tersebut, ada dua pelaku utama yang sering disebut-sebut: kolesterol dan gula. Kedua zat ini, meskipun memiliki peran vital dalam tubuh, dapat menjadi "pedang bermata dua" jika kadarnya tidak terkendali.

Kolesterol, seringkali dianggap sebagai "musuh" kesehatan, adalah zat lemak yang sangat penting bagi tubuh. Ia berperan dalam pembentukan membran sel, produksi hormon, dan sintesis vitamin D. Namun, ketika kadar kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi dan menumpuk di dinding arteri, dapat menyebabkan aterosklerosis. Kondisi ini menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Di sisi lain, gula, terutama gula tambahan yang banyak terdapat dalam makanan dan minuman olahan, juga menjadi perhatian utama masyarakat, khususnya akhir-akhir ini karena meningkatnya penderita gagal ginjal yang disebabkan seringnya minum minuman kemasan yang tinggi gula. Konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas dan diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Gula, ketika dikonsumsi berlebihan, dapat mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan resistensi insulin, dan memicu peradangan kronis yang merusak berbagai organ.

Kolesterol: Si Lemak yang Penting namun Berbahaya

Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan. Ia memiliki peran penting dalam pembentukan sel, hormon, dan vitamin D. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang menyempitkan pembuluh darah. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis dan dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Meskipun memiliki peran penting, kolesterol dapat menjadi berbahaya jika kadarnya dalam darah terlalu tinggi. Ada dua jenis kolesterol utama yang perlu kita ketahui:

  • Low-density lipoprotein (LDL): Sering disebut sebagai "kolesterol jahat", LDL membawa kolesterol dari hati ke seluruh tubuh. Jika kadar LDL terlalu tinggi, kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak. Plak ini dapat menyempitkan pembuluh darah dan menghambat aliran darah, kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis.
  • High-density lipoprotein (HDL): Disebut juga "kolesterol baik", HDL berfungsi membawa kolesterol berlebih kembali ke hati untuk diproses. HDL membantu membersihkan arteri dari plak dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Gula: Candu Modern yang Mematikan

Pernahkah Anda merasa sulit untuk berhenti mengonsumsi makanan atau minuman manis? Jika ya, Anda tidak sendirian. Gula, selain memberikan rasa manis, juga dapat memicu pelepasan dopamin, zat kimia dalam otak yang terkait dengan rasa senang. Hal ini membuat gula menjadi sangat adiktif dan sulit untuk dihindari. Sama seperti candu terhadap narkoba, kecanduan gula dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

Terutama gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman olahan, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Resistensi insulin: Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat memicu diabetes tipe 2.
  • Obesitas: Kelebihan gula akan diubah tubuh menjadi lemak dan disimpan, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
  • Penyakit jantung: Obesitas yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Peradangan: Gula dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Kolesterol dan Gula: Duo yang Perlu Diwaspadai

Meskipun kolesterol dan gula memiliki mekanisme yang berbeda dalam tubuh, namun keduanya saling terkait dan dapat memperburuk kondisi satu sama lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat:

  • Meningkatkan kadar trigliserida: Gula berlebih dapat meningkatkan kadar trigliserida, jenis lemak lain dalam darah yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
  • Menurunkan kadar HDL kolesterol: HDL kolesterol adalah kolesterol "baik" yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dari darah. Konsumsi gula berlebih dapat menurunkan kadar HDL.
  • Meningkatkan produksi kolesterol oleh hati: Ketika kadar gula darah tinggi, hati akan memproduksi lebih banyak kolesterol untuk mengimbanginya.

Dalam proses metabolisme, gula sangat berpengaruh terhadap produksi trigliserida yang menyebabkan penurunan kolesterol baik sebagai berikut:

  • Insulin: Ketika kita mengkonsumsi gula, tubuh melepaskan insulin untuk membantu mengubah gula menjadi energi. Jika konsumsi gula berlebihan, tubuh akan terus-menerus memproduksi insulin dalam jumlah besar.
  • Hati: Hati adalah organ utama yang memproses gula dan kolesterol. Ketika kadar insulin tinggi secara terus-menerus, hati akan dirangsang untuk memproduksi lebih banyak trigliserida, yaitu jenis lemak lain dalam darah. Peningkatan trigliserida ini dapat menyebabkan penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dan peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat).
  • Resistensi Insulin: Konsumsi gula berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Kondisi ini disebut resistensi insulin. Ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, tubuh akan terus memproduksi lebih banyak insulin, yang pada akhirnya dapat mengganggu metabolisme lemak dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

 

Pencegahan dan Pengelolaan

Untuk mencegah dan mengelola masalah kesehatan yang terkait dengan kolesterol dan gula, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengadopsi pola makan sehat: Batasi konsumsi makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan kolesterol. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, seperti kacang, telur dan dada ayam.
  • Berolahraga secara teratur: Olahraga membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta menjaga berat badan ideal.
  • Konsumsi suplemen kesehatan: Konsumsi suplemen kesehatan yang mengandung lecithin yang sudah terbukti klinis dalam membantu mengurangi kolesterol dan kandungan ini bisa didapatkan di suplemen kesehatan NOIL.
  • Berhenti merokok: Merokok dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau memiliki faktor risiko lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan rutin dan mendapatkan saran yang tepat.

Kolesterol dan gula adalah dua faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita dapat mencegah dan mengelola masalah kesehatan yang terkait dengan kolesterol dan gula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun