Terkadang makan siang diatas speedboat merupakan hal yang sudah biasa dilakukan. Selain itu, sekali sebulan ke kota untuk membeli bahan makanan. Rute perjalanannya harus mengarungi sungai selama 1 jam kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil pickup lagi selama 1 jam. Wah penuh perjuangan.Â
Pengalaman lain adalah bertemu masyarakat dengan latar pendidikan yang masih tergolong rendah, watak keras serta kurangnya kesadaran pentingnya  perilaku hidup bersih dan sehat.Â
Oleh karena itu pemilihan kata-kata dalam penyampaian informasi kesehatan atau penyuluhan sebisa mungkin menggunakan kata sederhana yang mudah dimengerti sehingga tidak disalahartikan dan menyinggung perasaan mereka.
PHBS di berbagai tatanan masyarakat adalah salah satu masalah kesehatan paling dasar. Begitu pun di puskesmas Asset. Hal ini didorong oleh akses air bersih yang sulit, merokok aktif mulai usia remaja hingga dewasa, bersalin tidak di fasilitas pelayanan kesehatan, cakupan penimbangan dan imunisasi yang rendah bahkan kematian ibu dan anak pun masih marak terjadi di tempat ini. Ada juga kasus Tb, gizi buruk, gizi kurang dan stunting.
Hal lain yang sering saya dan team alami adalah beberapa keluarga pasien datang ke Puskesmas untuk meminta obat paket TB walau hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Tentu hal ini karena kurangnya pemahaman pasien/keluarga tentang penyakit diderita bahkan cara penggunaan obat.Â
Oleh sebab itu kami memberikan pemahaman sebaik mungkin. Namun bila tidak berjalan lancar maka kami minta pemerintah Distrik untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakatnya.
Berbagai masalah dan tantangan yang kami alami, sudah dibayar dengan perubahan kecil yang sudah ditunjukkan oleh masyarakat. Mereka yang dulunya enggan menggunakan masker saat ke puskesmas, mulai kantongi dan gunakan masker.Â
Setelah perlahan kami edukasi tentang bahaya penyakit TB dan cara penularan, mengingat hampir setiap pasien yang datang adalah suspek TB dan pasien TB. Berharap hal ini bisa diterapkan di rumah bagi yang anggota keluarganya terinfeksi dan belum mengikuti pengobatan.Â
Walaupun hal ini belum benar-benar diterapkan oleh setiap pasien, banyak yang masih acuh namun setidaknya beberapa dari mereka mulai sadar. Bukannya pesimis tapi mengubah pola pikir dan kebiasaan orang tidak semudah membalikkan telapak tangan.Â
Ada juga perubahan lain yang dirasakan yaitu ada satu kampung pelayanan namanya kampung ogorito. Saya senang pelayanan disana karena masyarakatnya cukup open minded.Â
Bulan ini kami jalankan BIAN, ketika disampaikan tentang imunisasi campak pada anak usia 9 bulan sampai 12 tahun mereka langsung bergegas bawa anak-anak untuk diimunisasi. Lumayan banyak yang berminat dibanding  kampung yang lain. Bukan berarti kampung yang lain saya tidak senang, namun kampung ini membuat saya bangga dengan perubahan mereka.