Saat saya lagi mencari kabel cas untuk speaker (JBL Xtreme 2), saya membuka sebuah kotak. Di dalam kotak itu saya menemukan 2 hard drive (bukan sebuah, tapi akhirnya sebuah juga sih). Di artikel ini saya akan membahas perjuangan saya buat ngedapetin datanya dan isi dari kedua hard drive itu.
Untuk hard drive pertama saya pilih yang lebih tebal, untuk menyambungkan hard drive komputer saya perlu dibuka.
Dan membuka komputer harus punya tempat yang luas, jadi semua barang di meja saya taro di kasur saya.
Setelah punya tempat, saya mulai dengan mencabut kabel-kabel yang berhubung ke komputer saya.
Lalu membuka casing bagian belakang untuk mengakses compartment hard drive.
Saya sebenarnya punya hard drive di dalam, jadi saya perlu cabut kabelnya dan menghubungkannya ke hard drive yang lain ini.
Terus apa isinya? Isinya ternyata adalah data-data bekas PC kantor bapak saya. Ada satu folder yang saya tutupi, untuk alasan privasi. Ada folder "Bali 2018" berisi gambar-gambar liburan, "Bank Statement" sudah jelas adalah statement bank, "Catalog Chevrolet" folder ini berisi catalog untuk sparepart merk Chevrolet (bapak saya dulu jualan sparepart), "Docs" berisi dokumen-dokumen seperti KTP.
Masih ada folder "Design" yang berisi beberapa file photoshop dan gambar, dan juga ada folder "Apps" yang berisi aplikasi-aplikasi. Tapi tidak saya copy karena cukup besar.
Untuk kondisi hard drivenya sendiri? Setiap kali ada aktivitas (writing / reading) hard drivenya bakal ada bunyi sedikit. Lucunya pas saya copy data, kadang mendadak berhenti, terus hard drivenya bunyi baru lanjut lagi. Saya memakai sebuah aplikasi untuk membaca status dari hard drive tersebut yang dinamakan CrystalDiskInfo, cara kerjanya adalah dengan membaca data-data S.M.A.R.T (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology ) dari hard drive tersebut. Untuk kondisi healthnya sudah "caution" atau harus berjaga-jaga.
Cici saya memberikan beberapa label yang bisa ditempel, saya beri Disk 1 ini nama "Bali 2018" karena dengan ini jadi gampang untuk membedakannya, tapi menurut saya harusnya "PC Kantor" tapi waktu itu saya lagi terburu-buru.
Lalu bagaimana nasibnya buat hard drive 2? Pertama-tama saya mencabut dulu hard drive 1.
Lalu saya colok hard drive 2. Dan saya nyalakan komputer saya. Hard drive ini ngeluarin suara yang aneh (mirip-mirip Geiger Counter).
Lebih anehnya lagi, hard drivenya gak kedetect sama sekali.
baik di CrystalDiskInfo (di gambar adalah SSD saya), ataupun Aomei Partition Assistant.
Jadi saya beri label "Rusak" untuk disk 2.
Jadi bagaimana nasib dari kedua hard drive ini? Yang satu sudah hampir rusak, yang satu lagi emang udah rusak.
Jadi tahanan pintu bisa, tapi pintu saya gak perlu di tahan, jadi barang dekorasi bisa tapi meja saya kepenuhan. Dibuang? Sayang, jadi saya simpan lagi ke tempatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H