Mohon tunggu...
Hasan A. Drihim
Hasan A. Drihim Mohon Tunggu... Freelancer - menulis karena hobi, lalu Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Pribadi yang terus belajar menuju kesempurnaan hidup... Berfikir, Mendalami dan Menjiwai...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesiakah kaum yang dijanjikan itu?

27 Juli 2015   14:27 Diperbarui: 27 Juli 2015   14:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim,

allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin ‘adada maa fii ‘ilmillaahi shalaatan da-imatan bidawami mulkillaah, amma ba'du..

Hari ini saya agak tergelitik dengan pesan salah seorang teman di facebook, katanya kita adalah generasi 554. Jujur biarpun saya cukup banyak bergaul dengan aktivis, saya kurang paham dengan istilah 554, generasi apa pula itu? Setau saya yang sering saya dengar generasi X generasi Y dll.. Kok ini ada generasi 554. Setelah saya tanya mbah google ternyata 554 itu diambil dari surat al maidah ayat 54. Artinya kira-kira begini saudara.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (TQS al-Maidah [5]: 54.

Hati saya langsung “deg”, apa lagi ada keterangan yang katanya ketika turun ayat ini rosulullah menepuk pundak sahabat abu musa al asyari, dan “berkata mereka adalah dari kaum orang ini”. Wow.. stop sampai disitu. Just refresh.. Abu musa, adalah orang yang keturunannya adalah abu hasan al asyari. Imam dari paham asyariah atau yang biasa kita sebut ahlus sunnah wal jama’ah. Ya ini termasuk NU, Muhammadiyah, Persis, dan lembaga keagamaan lain yang ada di Indonesia yang mengakui mahzab 4 imam. Intinya ini Indonesia bangeeet… Tapi bukan ini yang mau saya bahas, yuk kita kembali focus..

Yang mau saya bahas adalaaaaah.. Mungkinkah indonesia adalah kaum yang di janjikan untuk memperbaiki keadaan dunia yang sudah morat-marit ini. Mari kita kupas satu persatu. Di ayat tersebut menurut saya terbagi menjadi beberapa frase :

  1. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya
  2. maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya
  3. yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin,
  4. yang bersikap tegas terhadap orang-orang kafir
  5. yang berjihad di jalan Allah,
  6. dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
  7. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,

 

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya

Okeh frase pertama, seakan-akan allah ingin memberi tahu kita bahwa nanti, eh sekarang dink.. kaum muslim akan keluar dari agama. Yang dimaksud keluar bisa saja bukan berarti murtad secara hakiki, tapi bisa saja keluar dari rel-rel yang sudah di gariskan. bisa sengaja, bisa juga tidak sengaja. Mari kita hitung disekitar kita berapa banyak orang yang mengaku islam tapi nggak puasa, puasa tapi nggak shalat, shalat tapi nggak bisa menjauhkannya dari perbuatan keji dan mungkar. Bukankah Allah sudah bilang taukah kamu siapa pendusta agama? Yaitu orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan fakir miskin. See.. berapa banyak kita yang gak peduli dengan anak yatim dan faqir miskin. Jangan-jangan kita adalah para pendusta agama. Miskin disini bisa miskin ilmu, miskin kasih sayang, miskin ilmu agama. So.. berapa banyak orang yang mengaku ulama tapi menghardik orang yang miskin ilmu agama. Jangan-jangan yang di maksud dalam ayat ini adalah kita.. Toh kita mengaku beriman tapi setelah dipikir mendalam kita telah keluar dari ajarannya yang menjadi rahmatan lil alamin. Malah kita menjadi ngeyelan lil ngeyelin kalau diseru untuk menjadi orang baik. Seakan-akan kita ini sudah menjadi orang yang paling baik sedunia. Na’udzubillah min dzalik.

 

maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun