Dengan berpuasa kita ikut merasakan penderitaan mereka, dan kemudian sebisa mungkin ikut mengurangi penderitaan mereka dengan memberikan sumbangan semampu kita.
Kita berharap agar mereka yang tidak mempunyai harta benda dapat mengubah nasib mereka sehingga tidak mengalami kekurangan lagi di masa-masa mendatang.
Demikian juga bagi mereka yang tidak bisa makan dan minum karena sakit, kita berharap agar mereka segera sembuh dan kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Inilah pesan pertama dari kewajiban berpuasa. Berpuasa secara bersama-sama mendorong kita untuk menjadi masyarakat yang welas asih, kasih sayang, dan selalu berempati kepada penderitaan orang lain.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Laillahailallah huwaallahu akbar
Allahuakbar walilla ilham
Istri dan anak-anakku yang kucintai,
Pesan kedua dari ibadah berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan yang baru saja kita lalui adalah mampu mengendalikan diri terhadap nafsu mengkonsumsi yang berlebihan.
Dalam kehidupan sehari-hari, dorongan nafsu-nafsu alami itulah yang membuat kita bisa bertahan hidup.
Tidak hanya itu, nafsu-nafsu alami itu juga membuat makan dan minum semakin nikmat, berdiam di rumah semakin nyaman, melakukan ibadah semakin mudah, dan menggunakan hasil teknologi dan budaya dengan semakin memuaskan.
Semua itu adalah karunia Allah yang patut kita syukuri.
Namun tidak setiap saat kita boleh membiarkan nafsu-nafsu alami mendorong tindakan kita. Nafsu alami perlu dikendalikan untuk melindungi kita.