Pemerintah tentunya tidak bisa melaporkan angka kematian atas dasar perkiraan, namun harus berdasar bukti yang konkrit.
Berbeda dengan negara maju, dimana informasi tentang penduduk yang meninggal karena Covid-19 tersedia secara real time. Itulah sebabnya negara-negara maju dapat mempublikasikan data kematian karena Covid-19 secara apa adanya.
***
Dalam keadaan keterbatasan informasi, maka apa yang dilakukan pemerintah itu sudah benar. Namun alangkah baiknya pemerintah (pusat dan pemda) mengakui kekhususan perhitungannya, yang berbeda dengan perkiraan umum, yang atas dasar banyaknya orang yang dimakamkan setiap hari.
Kemudian pemerintah juga perlu membuat estimasi kematian karena Covid-19 sebaik mungkin dan disampaikan secara terbuka. Saya yakin, kita tidak kekurangan ahli demografi yang dapat menghitung jumlah kematian karena Covid-19 mendekati data riil.
Dengan demikian kepercayaan publik terhadap pemerintah tidak akan tergerus, bukan karena ketidakmampuan, melainkan karena ketidaklengkapan informasi yang disampaikan.
Karena media massa dan pelaku media sosial gemar menggoreng informasi yang samar-samar, maka pemerintah perlu sering berbicara secara apa adanya, termasuk mengakui kekurangan dan keterbatasannya. <>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H