Mohon tunggu...
Hidayanto Budi Prasetyo
Hidayanto Budi Prasetyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

... Jelajahi laut kemungkinan yang ada/ sebelum surut merenggut / kesempatan berlabuh tanpa rasa takut/ pada maut/ dan linangan air mata... (pekerja urban, kelahiran Ngawi-Lembah Pithecantropus Erectus, sekarang tinggal di Pesisir Grissee, --- Muara di mana air mengalir sampai jauh ---)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Tumpas Menindasi Sajadah, yang Kau Persandingkan Kupertandingkan

14 Juli 2015   04:25 Diperbarui: 14 Juli 2015   04:28 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

(1)

duhai

padahal aku telah rindu berwudhu

tegang terbayang sembahyang

di atas tanah rumah Nabi

 

wahai

tumpas menindasi sajadah

nikmati sekarat amarah sejarah

tak berbilang ekstasi

 

"hai,

Tuhan, tunggu kumengadu pada –Mu !"

 

 

(2)

Ooo, lezat jaman, kini kusembahyang di taman

-Mu, mencecap wangi jejak

-Mu, bukankah Kau bersama

ku?

 

Ooo, penat zaman, telah kusemayamkan di taman

-Mu, menancap sunyi sajak

ku,  bolehkah kutemui

Mu?

 

biar tak sesat zaman

.

sebab telah tak berkesudahan peperangan ini”

 

(3)

 

Nah,

 

Kalian dengar

Lenguh kelu pengeluh yang tak sabar dalam ikhtiar

Kalian lihat

Senyum lebar penyabar yang tak mengeluh meski peluh

 

Yang Kaupersandingkan ! kupertandingkan.

lalu siapa juara?

 

Kau Kun Fayakun !

Aku  Tabayyun.

 

(4)

 " ampuni bila lalu letih memburu-Mu, sedang KAU ngalir sebegitu dekat di urat nadiku"

 

 

Dalam Raudhah/2012 - Grissee/2015, malam 27 Ramadhan 1436 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun