Mohon tunggu...
M Hazmi Novrian AlTahrizi NST
M Hazmi Novrian AlTahrizi NST Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi untuk mencoba segala hal positif yang belum pernah saya lakukan untuk mencari jati diri saya. saya memiliki hobi untuk mengabadikan pristiwa sehari--hari yang mungkin saya temui disekitar saya dengan peralatan seadanya, dan juga saya mempunyai hobi menggambar disaat saya sedang senggang. sekarang ini juga saya sedang tertarik untuk mulai menulis. topik konten favorit saya adalah konten seputar karya seni.

Selanjutnya

Tutup

Book

Melihat Jejak Perjalanan Para Aktivis Muda di Masa Orde Baru: Review Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

2 Juni 2023   22:39 Diperbarui: 2 Juni 2023   22:41 2384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drupadi (2009)

Penghargaan Leila S. Chudori :

  • Penulis Skenario Drama Televisi Terpuji (2006 "Dunia Tanpa Koma")

  • Penghargaan Sastra Badan Bahasa Indonesia (2011 "9 Dari Nadira")

 

sinopsis

     Laut Bercerita menceritakan terkait perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru. Tidak hanya itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya 13 aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya.

    Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang jauh berbeda. Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua, kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut.

Bagian Pertama

     Kisah dan narasi akan diceritakan melalui perspektif Biru Laut. Laut adalah seorang mahasiswa program studi Sastra Inggris di Universita Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia sangat menggeluti dunia sastra dan tentunya tidak sedikit buku sastra klasik yang dimilikinya, baik itu buku sastra bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

     Laut gemar membaca berbagai buku karangan Pramoedya Ananta Toer yang ketika itu peredarannya dilarang di Indonesia. Hal itu yang menekatkan dirinya secara diam-diam untuk memfotokopi buku-buku tersebut di salah satu tempat yang disebut sebagai fotokopi terlarang. Mulai dari sana, dirinya bertemu dengan Kinan, salah satu mahasiswa FISIP yang memperkenalkan Laut akan organisasi Winatra dan Wirasena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun