Mohon tunggu...
Hazma Daimatul Hana
Hazma Daimatul Hana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Indonesia UMM

PBI'23 UMM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alleta "Kalau Cinta Jangan di Paksa"

9 Januari 2025   12:26 Diperbarui: 9 Januari 2025   12:27 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah, sebuah sekolah yang selama ini aku impikan menjadi kenyataan. Ini adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan terbesar yang pernah aku alami. Semua ini hasil kerja keras dan usahaku yang ingin aku persembahkan kepada orangtuaku. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, aku sudah bermimpi melanjutkan sekolah di SMA Nusa Nala Malang. Dan sekarang, cerita masa-masa SMA-ku dimulai.

Cerita SMA ini dimulai hari ini, detik ini, di kota apel yang terkenal dengan suasana dinginnya.

Pagi ini aku berangkat ke sekolah bersama Papa. Diawali dengan menyiapkan segala keperluan sekolahku: buku pelajaran, seragam baru yang kubanggakan, dan rambut hitamku yang tergerai sebahu. Aku mengenakan seragam putih abu-abu yang tampak rapi, dengan rok abu-abu yang panjangnya tepat di bawah lutut. Sarapan pagi bersama keluargaku adalah momen yang selalu aku nikmati. Namun pagi ini, ada yang terasa berbeda.

"Ma!" panggilku sambil mencari seseorang di meja makan.

"Iya, Al? Ada apa?" Mama bertanya.

"Adik kemana, Ma?" tanyaku sambil mengedarkan pandangan.

"Arsha? Biasalah, kalau belum dipanggil dia nggak akan turun," jawab Mama sambil tersenyum.

Aku langsung naik ke lantai dua untuk memanggil adikku. Setelah mengetuk pintu kamarnya beberapa kali, Arsha akhirnya menjawab, "Iya, Kak! Tunggu di bawah ya."

Kami sarapan bersama sebelum berangkat. Pagi itu kami makan roti dengan selai rasa stroberi dan melon yang membuat suasana hangat di meja makan. "Mama, rotinya enak banget!" kataku sambil tersenyum lebar. Setelah sarapan, aku dan Arsha menuju mobil. Papa mengantarkan kami ke sekolah, dan perjalanan itu hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Ketika gedung sekolah mulai terlihat, hatiku berdebar penuh kebahagiaan.

Gedung SMA Nusa Nala Malang berdiri megah di depanku. Aku melangkah masuk melewati gerbang besar berwarna krem gradasi hitam, dengan kakak-kakak OSIS berdiri menyambut. Jas abu-abu gelap dengan aksen biru navy yang mereka kenakan terlihat sangat keren. Aku membayangkan suatu hari aku juga bisa menjadi salah satu dari mereka.

Hari pertama diisi dengan pengenalan dan pembagian kelompok untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Nama-nama dipanggil satu per satu. Ketika namaku disebut, aku berjalan ke depan dengan perasaan gugup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun