1. Menghindar
Banyak orang yang tidak siap dengan realitas yang dihadapi saat ini. Melalui proses konseling, diharapkan klien atau individu dapat memposisikan dirinya berada dimasa kini. Individu dibantu untuk menerima realita yang ada, dan dibantu untuk menyadari bahwa masa lalu telah berlalu dan masa yang akan dating masih akan dihadapi.
2. Generalisasi berlebihan
Generalisasi yang berlebihan terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan akan menyebabkan individu merasa tidak mampu menghadapi realita yang ada, yang nantinya akan menimbulkan banyak masalah. Dengan proses konseling, individu dibantu untuk bisa membuat generalisasi nyang sesuai dengan realita yang ada. Dengan begitu individu akan mampu mengkondisikan dirinya sendiri.
3. Menyalahkan
Sikap menyalahkan seringkali muncul karena klien tidak dapat menerima realita yang ada. Dalam proses konseling, seorang konseli dibantu untuk menghadapi masalah dengan realitas dan tidak menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain. Diharapkan konseli paham bahwa menyalahkan hanyalah bersifat sementara, yang sesungguhnya berkemungkinan menimbulkan masalah baru.
c. Mengembangkan Tilikan
Konseling merupakan proses dimana orang dapat menemukan jati diri yang sesungguhnya dan hidup dengan keadaan yang sesungguhnya pula. Dalam hal ini, ada tiga hal yang berkenaan dengan masalah kurangnya tilikan, yaitu :
1. Kesan palsu
Sebenarnya orang mengetahui realitasnya namaun tidak ada keberanian untuk mengungkapkannya. Karena kesan yang ditunjukkan bukan merupakan gambaran aslinya, sudah tentu akan menimbulkan berbagai macam masalah. Dengan konseling dapat membantu individu untuk mengembangkan tilikan dirinya, dengan cara penyadaran, menunjukkan resiko yang harus diterima, meningkatkan keberanian individu.
2. Saringan psikologi