Mohon tunggu...
Hazkiel Samuel Silitonga
Hazkiel Samuel Silitonga Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kanisius Jakarta

Siswa SMA Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dibodohi Impor Gula, Apa Kabar Pemerintah?

29 November 2024   20:39 Diperbarui: 29 November 2024   21:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kegiatan impor akan berdampak pada cadangan devisa negara
Impor barang mensyaratkan tersedianya cadangan devisa yang likuid untuk pembayaran. Kegiatan impor yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada cadangan devisa. 

3. Mengurangi pangsa pasar produsen lokal
Gula impor sering kali bersaing langsung dengan gula produksi lokal, terutama jika harganya lebih murah karena biaya produksi yang lebih rendah atau subsidi di negara pengekspor.

7. Stop impor bukan solusi'silver bullet'

Menutup keran impor tanpa kajian yang mumpuni justru dapat membawa dampak negatif, antara lain:

- Kekurangan Pasokan dan Kenaikan Harga. Kelangkaan komoditas akan menyebabkan pelambungan harga, apalagi di komoditas dasar seperti gula.

- Penurunan Efisiensi Ekonomi. Produsen domestik mungkin kurang efisien atau memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan pemasok luar negeri, sehingga meningkatkan biaya produksi yang kemudian dibebankan kepada konsumen.

- Keterbatasan Kualitas dan Variasi: Tanpa impor, konsumen mungkin dihadapkan pada kualitas yang lebih rendah atau pilihan yang lebih sedikit.

- Munculnya Perdagangan Ilegal: Kekurangan dan harga tinggi dapat menciptakan pasar gelap untuk barang yang dilarang diimpor, sehingga mendorong perdagangan ilegal yang sulit diatur.

- Potensi perseteruan dagang: Penutupan pangsa domestik untuk impor dapat menabrak beberapa perjanjian internasional dan memperburuk hubungan dagang serta citra Indonesia. Indonesia telah menghadapi perselisihan di isu hilirisasi dan sawit.

Kesimpulannya, kebijakan impor harus responsif terhadap perubahan domestik dan internasional, termasuk kondisi produksi, kebutuhan pasar, kemampuan produsen lokal untuk memenubi permintaan, dinamika perdagangan global, seperti fluktuasi harga komoditas, perubahan regulasi negara mitra, dan tantangan geopolitik.

#1 Kebijakan berbasis data untuk mencegah impor yang tidak diperlukan, menggunakan data inventaris, produksi,
dan kebutuhan pasar

#2 Proses tender transparan untuk menghindari korupsi dan memastikan tidak ada agenda terselubung dalam proses tender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun