Embun terkelupas dari daun. Anak burung menjerit.
Ada yang membunuh subuh.
“Selamat pagi.”
Menyebalkan.
Siang hari aku terbangun dengan perasaan kosong. Rendah gairah.
Puisi melankolia pun menyapa.
Terasingkan. Kulihat matahari sembunyi di atap rumah.
Sepi ini lalu terisi oleh gundah.
Akh, menyebalkan. Oh tidak, memalukan.
Terserah. Tapi aku tak yakin ini jalan yang gelap.
Selalu saja ada cahayanya mampu membakar abu yang secara logika tak dapat lagi terbakar.
*
Senja perlahan menyapa.
Lembayung.
Sayup-sayup ku dengar nada optimis dari balik jingganya:
“I gotta feeling that tonight’s gonna be a good night…”
Aku lalu berdoa untuk Garuda. Dan melanjutkan mimpiku yang tertunda.
Berharap terbangun di penghujung senja.