#Untuk mengujinya seseorang hanya perlu memberinya kebebasan.
Mencintai itu bukan berarti harus membatasi dia. Atau harus menuruti semua permintaan kita. Ku rasa itu adalah definisi cinta yang paling bodoh. Tidak semua hal harus disamakan. Aku menyukai baju biru dan dia menyukai baju hitam. Perbedaan itu bukan sesuatu yang harus menjadi pertengkaran.
Tidakkah lebih baik saling menerima? Bukan kah itu menjadi lebih indah? Kita tidak bisa memaksakan sesuatu kepada orang lain atas dasar kesukaan kita. Mestinya cinta itu saling menerima dalam perbedaan.
Mungkin dia suka nongkrong di warung kopi dan kamu tidak menyukai tempat itu. Bukan berarti kamu mesti melarangnya dan memaksanya untuk nongkrong di tempat yang kamu suka. Cinta tidaklah demikian.
Betapa kita terlalu egois bila segala hal harus berdasar atas kesukaanmu. Beri ia kebebasan untuk nongkrong dimanapun  yang bisa membuatnya nyaman. Dengan begitu ia bisa lebih menikmati harinya. Juga akan lebih mencintai dirimu.
Tak perlu pula melarangnya bergaul dengan siapapun. Kamu tak perlu membatasinya untuk jalan dimana saja dan dengan siapa saja. Seseorang yang benar-benar mencintaimu, ia akan tetap menjaga dirinya, menjaga hatimu agar tidak tersakiti.
Kamu tak perlu berusaha mengubah dia menjadi sosok yang sesuai keinginanmu, melainkan kamu mesti menerima dia yang benar-benar dia. Bukan dia yang dengan sikap penuh kepura-puraan karena tuntutan kamu yang begitu banyak. Jadi, mulailah memberi kebebasan pada pasanganmu.
Kamu tidak perlu takut. Jodoh sudah ditakdirkan. Apa yang ditakdirkan untukmu tidak mungkin tertukar. Bila pada akhirnya ia berpaling kenlain hati, itu artinya dia tidak benar-benar tulus mencintaimu sebab yang tulus akan berusaha mempertahankanmu dalam kondisi apapun itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H