2. Memiliki Terowongan yang Tembus dengan Mesir
Terkadang dalam mengirim bantuan ke jalur Gaza, terjadi adanya blokade oleh Israel. Sehingga untuk mengirim bantuan-bantuan untuk warga Palestina dibuatlah terowonan dari Mesir ke Rafah. Tetapi terowongan-terowongan tersebut sekarang sudah tidak ada dan dihancurkan oleh Mesir, sehingga menyebabkan keadaan warga Palestina bertambah memburuk, seperti kelaparan, kemiskinan, dan lain-lain.
3. Memiliki Batalion Hamas yang Masih Bertahan
Pada pertengahan Februari 2024, Perdana Mentri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan: "Rafah akan menjadi target operasi mereka selanjutnya."
Menurutnya, serangan ke Rafah adalah langkah penting untuk memberantas Hamas secara menyeluruh. Karena Kota Rafah selain menjadi pusat pengungsian warga Palestina, Rafah juga menjadi benteng pertahanan terakhirnya Hamas. Sehingga jika Israel ingin memberantas Hamas maka Kota Rafah juga harus dihancurkan.
4. Tempat Menyembunyikan Sandera
Israel menyakini Rafah sebagai lokasi untuk menyembunyikan para sandera yang ditahan Hamas. Bahkan Benny Gantz, anggota kabinet perang Israel, menyatakan: "Rencana penyerangan Rafah bukan cuman ancaman saja dan jika sampai Bulan Ramadan rakyat Israel yang menjadi sandera Hamas belum dipulangkan ke Israel, Israel akan meluncurkan serangan ke arah Rafah".
Kejadian tersebut pun tidak terlepas dari mata global, Dewan Keamanan PBB dan berbagai negara seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Uni Afrika, Prancis, Turki, Mesir, Indonesia, Chili, dan negara lainnya mengecam aksi yang dilakukan oleh Israel tersebut. Bahkan di media sosial banyak yang meramaikan caption "All Eyes on Rafah" sebagai bentuk seruan bagi masyarakat dunia untuk tidak acuh terhadap genosida dan pelanggaran HAM yang terjadi di Rafah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H