Apabila terjadi kejenuhan dapat disiasati dengan melakukan healing ke tempat tertentu sekedar melepas penat dan rutinitas yang menjemukan. Atau mengingat masa-masa dulu, membuka foto album kenangan saat awal menikah,dan lain-lain. Sikap saling mencintai diimplementasikan dengan perilaku saling jujur dan setia. Rasa cinta juga dapat diwujudkan dalam bentuk ucapan yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
2. Taawun .
Taawun adalah sikap saling membantu, saling bekerja sama, saling mendukung satu sama lain. Posisi suami maupun isteri sudah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Namun tidak ada salahnya sesekali saling membantu tugas pasangan. Jika darurat tak perlu canggung turun tangan ke dapur begitupun sebaliknya. Misal membantu bersih-bersih rumah, memasak dan lain-lain.
3. Tasyawur.
Bermakna saling bermusyawarah,membangun komunikasi dua arah yang hangat. Apalagi jika keduanya sama-sama berkarir. Kuantitas waktu yang tidak seberapa perlu dimenej sehingga menjadi quality time (waktu yang berkualitas).
Saling menghargai pendapat diantara kedua pasangan,tidak bersikap egosi/menang sendiri. Selalu meminta pertimbangan dan pendapat pasangan sebelum mengambil keputusan.
Tidak meninggalkan pasangan saat mengambil keputusan besar dan penting, semisal akan melakukan tranksaksi pembelian tanah,rumah,mobil,rehab rumah,pinjam meminjam uang dalam jumlah besar dan lain-lain.
Meminta pendapat termasuk bagian dari memanusiakan manusia. Sikap ini akan berdampak positif terhadap psikologis pasangan. Pasangan akan merasa lebih dihargai dan lebih berarti.
4. Taghofur.
Merupakan sikap saling memaafkan, segera meminta maaf jika berbuat salah dan bisa memberi maaf dengan tulus. Terkadang yang terjadi saling menyalahkan dan merasa paling benar. Perlu menghindari sikap suka mengungkit kesalahan di masa lampau,karena hal itu hanya akan menyakiti perasaan pasang
Tidak dipungkiri setiap rumah tangga tidak lepas dari masalah perbedaan pendapat maupun perselisihan. Pertengkaran kecil,kecemburuan  adalah hal biasa yang menjadi bumbu dan dinamika perjalanan sebuah rumah tangga. Namun jangan sampai hal itu menjadikan pemicu yang dapat menyebabkan keretakan rumah tangga. Dengan menegakkan 4 hal diatas sebagai pilar penyangga bangunan rumah tangga akan dapat menyelamatkan dari potensi perceraian.