Mohon tunggu...
Mohammad Kanzul Fathon
Mohammad Kanzul Fathon Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Hobi : Suka menulis apa saja,Travelling,Tennis,Badminton,Suka Tantangan,Suka Hal Baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindful Eating Yes, Bye Bye Penyakit

8 Februari 2024   11:29 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kesehatan  jasmani dan rohani merupakan dambaan setiap manusia. Namun tidak semua orang memahami dan mau mencari tahu bagaimana cara berikhtiar mendapatkan tubuh yang sehat. Padahal banyak cara yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan. 

Diantara  solusi untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat merupakan cara hidup yang mengutamakan kesehatan dengan menjaga pola makan yang sehat, melakukan olahraga secara teratur, tidur yang cukup,menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. 

Pola makan yang sehat diyakini bisa menjadi penghalang datangnya penyakit. Karena sumber penyakit berasal dari makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu perlu diterapkan jurus jitu bagaiamana untuk mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Salah satu upaya menjaga pola makan yang sehat adalah dengan menggunakan konsep mindful eating.

Mindful eating merupakan  kesadaran saat makan, artinya aktivitas makan yang dilakukan diperhatikan dengan benar. Kesadaran ini meliputi apa saja yang dimakan, seberapa banyak porsinya, jenis makananan, isyarat fisik saat makan, dan sebagainya. Kesadaran membantu untuk mengenali dan mengatasi emosi maupun sensasi fisik, seperti lapar dan kenyang.

Namun fenomena kebanyakan orang mengkonsumsi segala macam makanan  tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Berbagai dalih yang digunakan mulai dari ini uang uangku sendiri ngapain repot?hidup cuma sekali kenapa ini gak boleh itu gak boleh ribet amat dan lain sebagainya. Namun giliran terkena penyakit baru sadar dan menyesal namun kenyataannya sudah terlambat. Penyakit akut dan komplikasi sudah terlanjur menggerogoti tubuhnya. Maka berlakulah peribahasa sesal kemudian tiada guna.

Sehat itu nikmat tertinggi yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Buat apa punya harta banyak uang milyaran, rumah bagus, mobil mahal, suami ganteng/isteri cantik,anak-anak yang lucu namun kita hanya bisa berbaring di kasur atau kursi roda? 

Kita tidak bisa beraktivitas kemana-mana. Apa kita bisa menikmati hidup ini jikalau hanya berbaring lemah diatas tempat tidur? Padahal dengan tubuh yang sehat kita bisa melakukan apa saja. Beribadah, bekerja, bermasyarakat, berolahraga dengan nyaman dan berkegiatan lainnya yang menyenangkan.

Sahabat kompasianer yang budiman, menjalani konsep mindful eating memang bukan perkara mudah namun juga tidak terlalu sulit asal ada kemauan. Dikatakan tidak mudah karena banyak godaan yang datang. Entah karena alasan pekerjaan yang mengharuskan sering dinas luar dari resto ke resto dari hotel ke hotel. 

Acara demi acara kegiatan kemasyarakatan seperti hajatan pernikahan/ pesta ulang tahun . Ataupun menghadiri acara sosial keagamaan juga seringkali menjadi "tantangan". Segala menu makanan yang disajikan tentu menggugah selera. Jika tidak kuat iman pasti kita akan lepas kendali dan menyantap tanpa ampun.

Namun juga bisa dikatakan tidak sulit apabila kita sudah berkomitmen untuk tidak berlebih-lebihan serta selektif dalam memilih jenis makanan yang aman dengan tubuh kita. Setidaknya itulah pengalaman saya selama hampir 3 tahun menerapkan konsep mindful eating. Meskipun demikian sejujurnya saya mengenal konsep mindful eating baru-baru ini. Bahkan yang saya  praktikkan juga mindful drinkingnya.  Jadi saya telah mempraktikkan lebih dulu konsep mindful eating and drinking dan baru tahu ada teorinya di kemudian hari.

Drinking juga  patut diperhatikan karena ikut menyumbang potensi penyakit. Minuman kemasan aneka rasa biasanya mengandung pemanis buatan dan pengawet. 

Saya sering memperhatikan pengalaman teman-teman saya, tetangga dan anggota keluarga beberapa ada yang terserang penyakit. Mulai dari paru-paru,jantung, diabetes mellitus, ginjal, stroke bahkan ada yang harus cuci darah dan lain-lain. Ternyata benar ketika kami bersama dalam beberapa acara saya teringat makanan  dan minuman apa saja yang sering mereka konsumsi. Dan dampaknya tidak berefek secara langsung namun muncul setelah sekian tahun kemudian.

Transformasi pola makan yang saya lakukan waktu itu sebenarnya hanya berprinsip ingin hidup lebih sehat. Saya coba memulai dari mengurangi jumlah porsi nasi lebih sedikit dan tidak mengkonsumsi sayur lodeh/bersantan. Untuk minuman saya hanya mengkonsumsi air putih/air mineral jika. Tidak menyentuh aneka minuman kemasan berbagai rasa jika "tidak terpaksa". 

Kemudia secara  perlahan mengurangi makan sehari 2 kali hanya pagi dan siang tetap dengan porsi nasi sedikit (1/3) piring namun full sayuran. Kemudian menjadi sehari sekali lantas menjadi "hampir" sama sekali hingga saat ini. Artinya sudah terbiasa dan tidak ada ketergantungan lagi dengan nasi. Bisa dikatakan makanan pokok saat ini hanya sayuran dan buah-buahan serta minum air putih dan air kelapa. Sebagai pengganti karbohidrat sesekali ubi rebus, kentang rebus, jagung dan lain-lain. 

Berusaha menghindari olahan makanan dari minyak  Alhamdulillah, dengan pola seperti ini saya merasakan tubuh jauh lebih sehat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dahulu sering masuk angin, gemreges,nafas mudah ngos-ngosan jika berolahraga. Sekarang badan terasa nyaman, ringan bebas beraktivitas,tidak mudah capek dan bonusnya memiliki tubuh lebih langsing tentunya,namun itu bukan tujuannya. Tujuan  utama adalah mendapatkan tubuh yang sehat.

Saya merasa bersyukur telah membuat keputusan yang tepat dalam berpola makan dan mencoba pola hidup sehat. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah,menghindari junk food,soft drink,merokok,gula/minuman manis. 

Meskipun mungkin menurut sebagian orang apa yang saya tempuh ini kurang "umum" atau bahkan dianggap kuno. Namun bagi saya yang penting manfaat tubuh sehat dan kenyamanan saya rasakan. Begitupun sebaliknya jika saya sakit bukan orang lain yang merasakan. Bangun tidur tak perlu lagi merasakan kaki kesemutan,pegal,linu dan sakit karena kelebihan asam urat,kolesterol, trigliserid dan lain-lain.

Tubuh sehat kita adalah aset utama dan sangat berharga  yang harus kita jaga. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?

 So, mindful eating and drinking yes, bye bye penyakit...salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun