suku bunga merupakan biaya atau ketidakseimbangan yang harus dibayar oleh peminjam atau diterima oleh pemberi pinjaman atas penggunaan uang. Perbedaan suku bunga antara dua negara dapat berdampak pada aliran modal dan nilai tukar mata uang. Ketika suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, hal ini membuat investasi di AS menjadi lebih menarik bagi investor. Suku bunga yang lebih tinggi dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih besar atas investasi yang dilakukan di AS, sehingga investor cenderung memilih untuk mengalokasikan modal mereka ke dalam aset-aset dolar AS. permintaan yang meningkat terhadap dolar AS dapat memperkuat nilai tukarnya terhadap mata uang negara lain. Sebaliknya, jika suku bunga di Amerika Serikat lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, investor mungkin mencari peluang investasi dengan suku bunga yang lebih tinggi di negara-negara tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan aliran modal keluar dari AS ke negara-negara dengan suku bunga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai tukar dolar terhadap mata uang negara lain.
Stabilitas politik .
Stabilitas politik yang tinggi dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi. Hal ini karena keadaan politik yang stabil memberikan kepastian hukum, perlindungan hak-hak properti, dan kebijakan yang konsisten. Investor cenderung merespons dengan meningkatkan investasi dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut. tuntutan yang tinggi terhadap mata uang dapat memperkuat nilai tukarnya. Ketika investor membutuhkan mata uang negara tersebut untuk melakukan transaksi dan investasi, permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat. Hal ini cenderung menyebabkan kenaikan nilai tukar mata uang terhadap mata uang lainnya.
Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter mencakup langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral untuk mengatur pasokan uang dan suku bunga guna mencapai tujuan-tujuan ekonomi tertentu. Salah satu kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah intervensi mata uang. Intervensi mata uang dilakukan oleh bank sentral dengan membeli atau menjual mata uang negara tersebut di pasar valuta asing. Jika bank sentral membeli mata uang negara tersebut, ini akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang dan dapat memperkuat nilai tukar terhadap dolar. Sebaliknya, jika bank sentral menjual mata uang negara tersebut, ini akan meningkatkan penawaran mata uang dan dapat meningkatkan nilai tukar terhadap dolar.
Sentimen Pasar dan Spekulasi.Â
Sentimen Pasar dan Spekulasi Sentimen pasar mencerminkan persepsi dan sikap para pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dan politik yang mempengaruhi mata uang. Berita ekonomi yang penting, seperti laporan pertumbuhan ekonomi, tingkat penurunan, inflasi, atau kebijakan moneter yang diumumkan oleh bank sentral, dapat mempengaruhi sentimen pasar dan memicu pergerakan besar dalam nilai tukar mata uang. Misalnya, jika laporan pertumbuhan ekonomi suatu negara menunjukkan angka yang lebih baik dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat sentimen positif terhadap mata uang negara tersebut dan memperkuat nilai tukarnya. Sebaliknya, jika berita ekonomi yang penting mengecewakan, hal itu dapat menyelamatkan sentimen pasar dan menyebabkan pelemahan nilai tukar mata uang. Begitupun  aktivitas spekulatif juga dapat berkontribusi pada fluktuasi nilai tukar mata uang. Spekulan adalah pelaku pasar yang mencoba mendapatkan keuntungan dari pergerakan nilai tukar dengan membeli atau menjual mata uang secara spekulatif. Aktivitas spekulatif dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi nilai tukar.
Dampak Dolar terhadap Stabilitas Keuangan Global dan Keuntungan bagi AS
Dolar AS memiliki dampak yang sangat berpengaruh  terhadap stabilitas keuangan global dan memberikan keuntungan bagi AS dalam beberapa hal:
- Terhadap Stabilitas Keuangan Global
Menjadikanya sebagai Mata Uang Cadangan Utama, Dolar AS adalah mata uang cadangan utama yang digunakan oleh banyak negara. Hal ini membantu menstabilkan sistem keuangan global dengan menyediakan likuiditas yang diperlukan untuk transaksi melintasi batas. Negara-negara dapat mengandalkan cadangan dolar mereka untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi nilai tukar mata uang mereka. Sebagai Peran dalam Sistem Pembayaran Internasional, Dolar memainkan peran penting dalam sistem pembayaran internasional. Misalnya, SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) menggunakan dolar sebagai mata uang utama dalam transfer dana antarnegara. Keberadaan infrastruktur seperti ini memfasilitasi transaksi internasional dengan cepat dan efisien, mendukung stabilitas sistem keuangan global. Dan juga sebagai Penyangga Ekonomi Global, Dalam masa krisis ekonomi global, dolar sering berperan sebagai penyangga. Karena dolar adalah mata uang yang diterima secara luas dan memiliki likuiditas tinggi, negara-negara dapat mencari perlindungan dengan menukar mata uang mereka menjadi dolar untuk mengakses dana darurat dan mengatasi ketidakstabilan ekonomi.
- Keuntungan Bagi AS:
Dominasi dolar memberikan keuntungan ekonomi bagi AS. Dalam hal peminjaman, AS dapat meminjam dana dengan suku bunga yang lebih rendah karena dolar dianggap sebagai aset yang relatif aman dan likuid. Selain itu, sebagai mata uang yang dominan dalam perdagangan internasional, dolar memungkinkan AS untuk mengimpor barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah dan meningkatkan daya saing ekspor mereka. Sebagai mata uang dominan, dolar memberikan AS kontrol atas sistem keuangan global. AS dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan ekonomi global melalui kebijakan domestik mereka. Misalnya, AS dapat menerapkan sanksi ekonomi menggunakan kekuatan dolar, yang dapat mempengaruhi negara-negara lain dan membatasi akses mereka ke sistem keuangan global. Â Kekuatan dolar memberikan pengaruh geopolitik pada negara negara lain. Bergantung pada dolar untuk perdagangan dan investasi, negara-negara lain cenderung mengikuti kebijakan AS dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi mereka sendiri. Hal ini memberikan kekuatan AS untuk mempengaruhi kebijakan dan hubungan internasional.