Mohon tunggu...
Hayatul Khairat
Hayatul Khairat Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru SMA yang masih berusaha menjadi manusia yang berguna..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode PBL pada Materi Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal

12 Desember 2022   16:09 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:54 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa saja yang terlibat

Yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini ialah saya sebagai pendidik/guru yang melaksanakannya, rekan guru yang membantu perekaman praktik, kepala TU yang memberikan izin peminjaman infocus, Ibu kepala sekolah sebagai pengawas kegiatan, dan seluruh peserta didik kelas XI IPS 1 sebagai subjeknya.

Dari tantangan yang ada, maka langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut ialah memilih beberapa model pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik dari materi. Peserta didik yang berpedoman   pada   kajian   literatur   sebagai   sumber   belajar pendidik   dan   model   pembelajaran   Problem   Based   Learning dengan teknik diskusi yang dirasa lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran dikelas. 

Model pembelajaran ini melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta  didik  dapat  mempelajari  pengetahuan  yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Peserta didik akan merasa lebih tertantang untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata secara individu dan kelompok. Pembelajaran ini juga memiliki prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan ilmu baru sehingga mendorong peserta didik untuk membentuk pengetahuan baru secara aktif. Sumber daya yang dibutuhkan dalam langkah ini adalah google cendikia.

Sebelum memulai pembelajaran (perencanaan)

  • Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan Ajar dalam pertemuan tentang materi instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan menggunakan metode problem based learning.
  • Menentukan pendekatan saintifik dan metode problem based learning dengan cara membagikan kelompok, dan mendiskusikan bersama kelompok terkait penugasan yang ada pada LKPD.
  • Penentuan jadwal dan konfirmasi kepada rekan guru yang mengajar dikelas tersebut.
  • Melibatkan dan meminta bantuan salah seorang rekan guru untuk membantu proses perekaman kegiatan.

Pelaksanaan pembelajaran

Pendahuluan : dimulai dengan salam pembuka, mengecek kebersihan kelas, mengecek kehadiran peserta didik, memberikan apersepsi tentang materi jenis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal (materi minggu lalu), menampilkan peta konsep, dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti : memberikan stimulus pada kegiatan inti dengan menayangkan gambar terkait jenis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang telah dipelajari sebelumnya, dengan tujuan memfokuskan peserta didik. Langkah selanjutnya menjelaskan secara bersama-sama materi instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan menayangkan materi menggunakan powerpoint. Kemudian memberikan ruang tanya jawab terkait materi yang telah disampaikan sebelum memulai mengerjakan LKPD. Setelah tanya jawab, peserta didik dibagikan kelompok secara acak dengan menggunakan media permen yang telah dilabelin nomor-nomor. 

Peserta didik yang mendapatkan nomor sama dipersilakan berkumpul dan duduk bersama kelompoknya. Setelah duduk bersama kelompok, peserta didik diberikan LKPD mengerjakan teka-teki silang yang merupakan bagian dari metode pembelajaran problem based learning. Karena diminggu sebelumnya peserta didik memecahkan masalah dengan cara menonton video, namun hanya beberapa peserta didik yang aktif untuk memecahkan masalahnya, sehingga pada kesempatan kali ini pembelajaran problem based learning menggunakan teka-teki silang yang menuntut peserta didik aktif untuk mengisinya.

Pemberian reward diberlakukan bagi kelompok yang mengisi teka-teki silang dengan cepat dan tepat, dan tujuan pemberian reward ialah untuk membuat semangat peserta didik dalam memecahkan permasalahan (mengisi teka-teki silang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun