Mohon tunggu...
Yuniar Hayati
Yuniar Hayati Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Guru SMPN 4 Mataram

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bilakah Bullying Berakhir

15 September 2024   22:51 Diperbarui: 15 September 2024   22:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Memahami tentang kesetaraan hak sebagai manusia.

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya, karena memiliki akal dan keinginan. Kemuliaan manusia ditentukan oleh keimanan dan amal kebajikannya, bukan dari hal-hal yang melekat pada dirinya yang bersifat duniawi semata. (Quran Surat At Tin 4-8). Allah SWT tidak menciptakan semua makhluk di dunia ini dengan sia-sia. (Quran Surat Ali Imran:191). Semua memiliki manfaat bagi kehidupan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

5. Memahami konsep keadilan yang sesungguhnya.

Islam mengajarkan bahwa barang siapa yang berbuat baik maka dia telah berbuat baik untuk dirinya sendiri. Dan yang berbuat buruk maka Kembali kepada dirinya sendiri. (Quran Surat Al Isra’: 7). Ayat ini sesuai dengan sunnatullah hukum alam “law of attraction” hukum sebab akibat, siapa yang menabur dia yang akan menuai hasilnya. Tak ada kebaikan yang sia-sia karena setiap kebaikan akan menularkan kebaikan-kebaikan lainnya dan menjadi ladang pahala bagi kita. Lakukan kebaikan walau sekecil apapun karena Allah akan membalasnya. (Quran Surat Al Zalzalah: 7-8).

6. Menerapkan sikap demokratis dalam kehidupan sejak dini.

Di dalam UUD 1945 pasal 28 dan 29 tercantum hak asasi setiap warga negara untuk bebas mengeluarkan pendapat dan beragama. Perbedaan sikap, pendapat dan sudut pandang setiap orang sesuai dengan tingkat pemahaman, pengetahuan dan pengalamannya. Tinggal bagaimana cara kita menyatukan pendapat yang berbeda-beda dengan musyawarah mufakat. (Quran Surat Asy-Syura:38, Ali Imran:159). Perbedaan bukan menjadi alasan tepat untuk saling memusuhi atau merundung pihak lain.

Di samping itu perbedaan agama tidak menjadi halangan untuk membangun hubungan sosial kemasyarakatan. Dalam Quran Surat Al Kafirun ayat 6 berbunyi “Lakum diinukum waliya diin” artinya bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Kita bisa hidup berdampingan dengan tetap menjalankan ajaran agama masing-masing, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Demikian beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah prilaku bullying terjadi. Semoga di kemudian hari tidak ada “Risma, Risma” lain yang menjadi korban bullying. Dan keadilan hukum tetap ditegakkan agar menjadi preseden baik bagi prinsip keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Tak perlu menjadikan peristiwa viral sebagai momentum untuk bertindak/berbuat, tapi cegahlah sebelum terlambat. Oleh karena itu diperlukan komitmen dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Semoga bisa menjadi perhatian kita bersama. Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian agar kita tetap waspada dan berbenah diri demi kebaikan, menuju Indonesia Emas di masa mendatang. “Wallaahu A’lam Bishawab” hanya Allah yang mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.

Referensi

Aditya Mardiastuti (11 September 2022). ”Pengertian Bullying, Jenis, Penyebab dan Cara Mengatasinya”. Webside Detik.com. Detik Jabar. Diakses pada 13 September 2024. Dari https://www.detik,com>...>berita

Alinda Hardiantoro, Rizal Setyo Nugroho (15 Agustus 2024). Alasan Kemenkes Setop Prodi Anestesi Undip Buntut Kasus Perundungan. Webside Kompas.com. Diakses pada 15 September 2024. https://kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun