Mohon tunggu...
Hayati Rodyah
Hayati Rodyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hoby saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Analisis

9.Teori Perkembangan Moral yang dikemukakan Lawrence Kohlberg

19 Januari 2025   07:27 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Metode Penelitian Kohlberg

   Kohlberg mengembangkan teorinya melalui studi longitudinal yang melibatkan anak-anak dari berbagai usia. Ia menggunakan dilema moral, seperti "Dilema Heinz," untuk memahami bagaimana individu membuat keputusan moral. Dalam dilema ini, seorang pria bernama Heinz menghadapi situasi di mana ia harus mencuri obat untuk menyelamatkan istrinya yang sakit parah. Jawaban dari peserta dianalisis untuk menentukan tahap perkembangan moral mereka.

*Kritik terhadap Teori Kohlberg

   Meskipun teori Kohlberg memberikan wawasan berharga, ia juga mendapatkan kritik. Salah satunya adalah bias gender, seperti yang dikemukakan oleh Carol Gilligan, yang menilai bahwa teori ini lebih mencerminkan perspektif pria daripada wanita. Selain itu, teori ini dianggap terlalu menekankan pada penalaran moral dan mengabaikan perasaan atau emosi dalam pengambilan keputusan.

Kesimpulan

   Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan kerangka kerja yang mendalam untuk memahami bagaimana individu membangun penilaian moral sepanjang hidup. Dengan memahami tahapan perkembangan moral, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dalam pengambilan keputusan etis. Namun, penting untuk mengakui bahwa moralitas adalah aspek manusia yang multidimensi dan tidak selalu dapat dijelaskan sepenuhnya oleh satu teori saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun