Mohon tunggu...
HAYA FARRASSYIFA QURRATUZAHRA
HAYA FARRASSYIFA QURRATUZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya Angkatan 2023

tertarik membahas dunia psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketindihan Setan?

15 Desember 2023   09:55 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hayooo, kalian adakah yang pernah mengalami yang namanya fenomena ketindihan setan?  Atau ada yang belum tau mengenai fenomena ketindihan? Sini sini, aku kasih tau ya!

Apa itu ketindihan?

Ketindihan adalah sebuah kondisi dimana saat kamu mau bangun dari tidurmu, kamu merasa badan kamu tidak bisa digerakkan, bahkan untuk berbicara atau hanya bergerak sedikitpun pasti tidak bisa. Mungkin saat kamu mengalami itu kamu sangat panik atau kaget ya apalagi yang baru pertama kali mengalami hal seperti itu. Banyak orang mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal mistis, seperti misal kamu ditindih oleh seorang 'genderuwo' atau makhluk ghaib lainnya dan biasanya juga disertai dengan halusinasi seperti melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal aneh disekitarmu yang sebenarnya tidak ada lho! Makanya saat mengalami hal-hal seperti itu ada yang mulai merapalkan doa-doa sesuai keyakinan masing-masing dan berharap seorang 'genderuwo' atau makhluk ghaib itu berhenti mengganggu tidur kamu. Tapi, tau gak sih ternyata ketindihan dibahas dalam dunia ilmiah.

Sleep Paralyze

Masih banyak orang yang asing membaca atau mendengar kata tersebut. Menurut The American Sleep Disorder Association (1990), sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Tapi simple nya adalah sleep paralyze ini fenomena yang sama kok dengan yang orang-orang bilang ketindihan itu, hanya saja sleep paralyze itu penyebutan dalam pandangan ilmiah. Dalam pandangan dunia ilmiah, sleep paralyze adalah sebuah gangguan tidur dimana pada saat itu terjadi, kamu sadar dari tidurmu namun badanmu tidak bisa digerakan bahkan untuk mengucap satu katapun akan sangat sulit bagi kamu atau bisa dibilang kamu berada di antara tahap sadar dan tahap masih tidur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Canada disebutkan bahwa 30% responden pernah setidaknya satu kali mengalami sleep paralyze, tiga per empat dari koresponden mengalami halusinasi, dan 10% nya mengalami lebih dari dua kali halusinasi. Itu berarti sleep paralyze biasanya disertai halusinasi.

Tapi kamu penasaran tidak sih mengapa sleep paralyze terjadi atau bagaimana sleep paralyze bisa terjadi? Apakah berbahaya? Sini, aku jelasin satu-satu ya!

Bagaimana ya sleep paralyze bisa terjadi?

"Pasti gara-gara kamu belum baca doa kan? Jadinya ketindihan deh!"

Salah ya teman-teman! Itu sih dalam pandangan mistis, kita akan membahasnya secara ilmiah. Sleep paralyze terjadi saat dimana mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih yang akhirnya bisa membuat kamu tiba-tiba terbangun di tengah siklus REM kamu. Apa tuh siklus REM?

Jadi gini, siklus tidur itu terbagi menjadi 2:

Siklus NREM (non-rapid eye movement), siklus ini disebut siklus tidur yang ringan, Siklus NREM terbagi lagi menjadi 3 fase. Semakin kamu mengalami ke fase yang terakhir, semakin lelap juga tidurmu. 3 fase tersebut adalah :                                                        

1. Fase N1, di fase ini kamu baru saja mencoba untuk tidur, fase ini biasanya berjalan selama 7 menit. Di fase ini, tubuh kamu belum rileks sepenuhnya lalu aktivitas tubuh dan otak mulai berkurang, lalu kamu akan sangat mudah dibangunkan atau terbangun. Namun ketika kamu tidak terbangun pada fase ini, kamu akan memasuki fase yang berikutnya.

2. Fase N2, di fase ini tubuh menjadi lebih rileks dan tenang dari sebelumnya termasuk penurunan suhu tubuh, pernapasan serta jantung mulai mulai melambat. ada saat yang sama, gelombang otak menunjukkan pola baru dan gerakan mata terhenti. Secara keseluruhan, aktivitas otak melambat, namun ada ledakan aktivitas yang singkat yang sebenarnya membantu menolak dibangunkan oleh rangsangan eksternal. Tidur tahap 2 dapat berlangsung selama 10 hingga 25 menit selama siklus tidur pertama, dan setiap tahap N2 dapat menjadi lebih lama pada malam hari.

3. Fase N3, di fase ini kamu sudah tidur nyenyak karena semakin rileksnya tubuh kamu saat tidur.

Siklus REM (rapid eye movement), siklus ini dikenal juga dengan sebutan "deep sleep" yaitu tahapan dimana seseorang akan berada di dunia mimpi. Ketika kamu berada dalam tahap ini, neurotransmitter bernama "glisin" akan memicu paralysis terhadap tubuhmu yang akan membuat semua otot-ototmu tidak bisa digerakkan kecuali otot involunter seperti jantung dan paru-paru. Tubuh kita melakukan hal tersebut agar mencegah tindakan yang dapat membahayakan diri kita saat tidur.

Sleep paralyze bisa terjadi ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba pada siklus REM yang merupakan salah satu tahapan siklus tidur dimana saat itu otak belum siap mengirimkan sinyal  bangun pada otot sehingga menyebabkan terjadinya kelumpuhan yang membuat kita tidak bisa bergerak sama sekali. Namun penyebab bisa terjadi sleep paralyze itu apa ya?

Penyebab sleep paralyze

1. Posisi tubuh 

Ternyata posisi tubuh kamu bisa menyebabkan terjadinya sleep paralyse loh! Posisi tidur terlentang paling banyak bisa menstabilkan atonia otot.

2. Sleep hygiene

Sleep hygiene atau biasa dikenal dengan kebiasaan tidur yang berhubungan dengan tidur nyenyak bisa menjadi penyebabnya. Kalau kebiasaan tidurmu tidak bagus seperti sering tidur larut malam atau kesusahan tidur, itu bisa meningkatkan terjadinya sleep paralyze saat tidur REM. Hati-hati ya!

3. Gangguan Psikologis

Gangguan psikologis cenderung memiliki gejala kurang tidur. Gangguan utama yang bisa menyebabkan sleep paralyze adalah gangguan kecemasan, depresi mayor, dan skizofrenia.

            Terus harus bagaimana agar mencegah terjadinya sleep paralyze? Sini ada beberapa tips yang bisa membantu agar kamu tidak mengalami sleep paralyze.

            Pertama, buat kebiasaan tidur yang bagus. Kamu bisa memulai dari tidak tidur larut malam selanjutnya kamu harus bisa tidur setidaknya minimal 7 jam per hari.. Perlu diketahui bahwa tubuh kita memiliki ritme sirkadian. Ritme sirkadian mengatur jam biologis kita kapan kita harus tertidur dan kapan harus terbangun. Jadi, cobalah untuk kosisten dengan jam tidur kamu ya!

            Kedua, coba atur kamarmu menjadi lebih nyaman untuk tidur seperti mematikan lampu sebelum tidur agar membuat kamarmu gelap, lalu kamu juga bisa menggunakan AC dan mengatur suhunya yang sesuai agar kamu lebih nyaman saat tidur nanti. Kamu juga bisa memilih bantal, guling, dan kasur yang nyaman untuk tidur. Semakin nyaman kamu tidur, semakin baik pula kualitas tidurmu sehingga bisa terhindar dari sleep paralyze.

            Ketiga, mengurangi distraksi seperti bermain gadget. Bermain gadget bisa membuatmu susah untuk tertidur tepat waktu. Jadi, kalau bisa 30 menit-1 jam sebelum tidur kamu harus berhenti untuk menggunakan gadgetmu. Cobalah ganti kegiatan sebelum tidur dengan yang lebih rileks seperti membaca buku atau mendengarkan alunan musik yang menenangkan.

            Keempat, atur posisi tidur yang sesuai dan nyaman. Posisi tidur terlentang boleh saja dilakukan, tapi kalau terlalu lama tidur dengan posisi tersebut bisa mengakibatkan sleep paralyze. Cobalah untuk mengganti posisi tidurmu menjadi miring ke kiri ataupun ke kanan.

            Tapi apakah sleep paralyze berbahaya? Jawabannya tidak, karena biasanya  sleep paralyze tidak terjadi cukup sering yang bisa menimbulkan masalah kesehatan lain yang serius. Ternyata memiliki kualitas tidur yang baik sangat penting teman-teman karena dengan memiliki kualitas tidur yang baik kamu bisa terhindar dari segala macam gangguan tidur dan juga bisa merestorasi otak. Intinya kalau kamu punya kualitas tidur yang bagus, tubuhmu juga akan menjadi lebih sehat dan bugar.

Referensi

Eric Suni, D. A. (2023, December 8). Stages of Sleep: What Happens in a Sleep Cycle. Retrieved from sleepfoundation.org: https://www.sleepfoundation.org/stages-of-sleep

Restivo, J. (2023, October 20). Sleep paralysis: Causes, symptoms, and treatments. Retrieved from Harvard Health Publishing: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/sleep-paralysis-causes-symptoms-and-treatments#:~:text=Avoid%20using%20electronic%20devices%20before,your%20back%20and%20sleep%20paralysis.

Smoszna, Z., & Kullar, M. (2022). Sleep Paralysis Causes, Risk Factors, and Associated Health Outcomes: A Review & Synthesis. -, 9-14.

Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. (2022, July 26). Sleep Paralysis. Retrieved from yankes.kemenkes.co.id: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/506/sleep-paralysis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun