Mohon tunggu...
Hawalluddian Haboetarian
Hawalluddian Haboetarian Mohon Tunggu... Penerjemah - Pengamat Timur Tengah dan Dunia Islam

Hidup indah, damai dan tenteram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perseteruan Antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah

9 November 2020   11:26 Diperbarui: 28 April 2021   20:00 2343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyimak Kisah Perseteruan Antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah (sigmund/unsplash)

"Sungguh Bani Hasyim dipermainkan oleh kekuasaan, tiada kekuasan yang datang dan tiada pula wahyu yang turun".

Itulah sepenggal bait puisi yang dilantunkan oleh Yazid bin Mu'awiya, khalifah kedua Bani Umayyah, yang menganggap bahwa kemunculan agama Islam hanyalah permainan kekuasaan oleh orang-orang Bani Hasyim.

Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang cerita di atas. Namun sampainya penggalan bait puisi tersebut hingga sekarang menunjukkan betapa tajamnya perseteruan antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah.
Sebuah perseteruan yang dimulai sebelum era Islam dan memuncak pada abad-abad pertama setelah wafatnya Rasulullah.

Yang tersiar luas bahwa Bani Umayyah telah memenangi perseteruan tersebut setelah Muawiyah bin Abi Sufyan mengambil alih kekuasaan dari Ali bin Abi Thalib, dan membuka jalan kekuasaan bagi Bani Umayyah. 

Namun sesungguhnya kisah itu belum berakhir pada beberapa dekade setelah kebangkitan Islam.

Perang Badr dan permulaan perseteruan.

Dalam penelitiannya tentang buku An Niza' Wat Takhasum Fima Baina Bani Umayyah Wa Bani Hasyim karangan Taqqiuddin Al Maqrizi, guru besar sejarah Islam Hussein Muanas meminimalisir dampak perseteruan antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim pra-Islam, dan menganggap bahwa perseteruan yang sebenarnya dimulai pada waktu perang Badr yang terjadi pada tahun 642 Masehi.

Tatkala Atabah bin Rabi'ah pemimpin Bani Umayyah terbunuh di tangan Hamzah bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad, dan empat pembesar Bani Umayyah terbunuh di tangan Ali bin Abi Talib, lalu Nabi Muhammad perintahkan untuk memenggal leher tawanan Bani Umayyah, Uqba bin Abi Maaith, walaupun ia telah memohon ampun.

Dukungan yang diberikan oleh orang-orang Bani Hasyim kepada risalah Nabi Muhammad sesungguhnya karena hubungan kekerabatan. Pamannya, Abu Thalib, selalu melindungi Nabi Muhammad walaupun ia tidak beriman pada risalah Nabi Muhammad.

Maka ketika Nabi Muhammad dikepung oleh orang-orang Quraisy, orang-orang Bani Hasyim segera berdiri melindungi Nabi Muhammad, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam bukunya Zadul Mi'ad Fi Hadyi Khairul Ibad.

Di sisi lain, sebagian dari Bani Umayyah masuk Islam karena terpaksa. Di antaranya adalah Abu Sufyan, yang masuk Islam secara paksa pada waktu penaklukan Mekkah, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya Al Bidayah Wan Nihayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun