Dalam pertemuan itu, Anwar Ashaqi menyampaikan sebuah rencana yang terdiri dari tujuh poin tentang Timur Tengah, di antaranya pencapaian perdamaian antara Israel dan Arab, perubahan rezim di Iran, pembentukan kekuatan militer regional Arab, dan ajakan kepada berdirinya negara Kurdistan Merdeka di atas sebagian dari wilayah Irak, Turki dan Iran. Pertemuan tersebut didahului dengan lima pertemuan rahasia yang diadakan sejak awal 2014 antara perwakilan Israel-Saudi.
Baru-baru ini, Wall Street Journal mengungkapkan bahwa mantan penasihat Diwan Kerajaan Saud al-Qahtani dan mantan wakil kepala intelijen Ahmed al-Asiri memainkan peran penting dalam kontak rahasia antara Arab Saudi dan Israel.
Upaya Washington dalam menjalin hubungan yang lebih dekat antara Arab Saudi dan Israel mengalami kemunduran setelah keterlibatan al-Qahtani dan al-Asiri dalam pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi.
Israel percaya bahwa peran politik Arab Saudi terlalu besar untuk disembunyikan dalam menjaga stabilitas regional. Hal itu terbukti dalam ucapan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ketika ia membela aliansi Saudi-Amerika, di tengah peristiwa pembunuhan Khashoggi, mengingat besarnya peran Saudi dalam menjaga stabilitas kawasan dan memastikan keamanan Israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H