Mohon tunggu...
ManG JIMs
ManG JIMs Mohon Tunggu... Lainnya - orang desa

Change world with love

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tungku yang Senyap

7 Februari 2022   00:20 Diperbarui: 7 Februari 2022   00:22 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

semangkuk sup dingin di meja

kuahnya berwarna keruh sedikit putih

ada lemak menempel di bibir mangkuk

sendok pun termangu, pasrah

suara kriuk di dalam perut, menggeletar

diiringi rasa perih menjalar ke tenggorokan

mungkin, asam lambung mulai naik

rasa panas ditenggorokan terasa mencekik

istriku, seperti sibuk dengan cucian piring

bunyi air dan adu beling nyaring di telinga

gesrak gesruk bunyi spone

melelehkan siang yang terik

anak-anaku pun termangu di karpet dengan androidnya

wajahnya tampak memucat

matanya berair

pandangannya tampak nanar

gas, habis sudah sehari lalu

kacang, jagung, bawang belum panen

ada pisang setandan tidak laku dijual

beras tinggal kerontang dandang

"bagaimana dengan hari ini, bu?"

tak ada jawaban

hutang di warung sudah menumpuk

keuangan macet

warung tetangga pun terancam bangkrut

hampir serukun tetangga kehabisan alat belanja

tak ada uang yang berputar seminggu lalu

semuanya di rumah

tidak berani ke luar, apalagi ke sawah ladang

entah, esok lusa

apakah masih seperti ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun