Mohon tunggu...
ManG JIMs
ManG JIMs Mohon Tunggu... Lainnya - orang desa

Change world with love

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Kadaluarsa

28 Januari 2022   23:38 Diperbarui: 28 Januari 2022   23:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebelum senja saat usai hujan/dokpri

malam ini, kita berdialog imajiner

tentang cahaya yang semakin suram

diantara rindang pohon akasia

menjelang senja 

  1. musik masih mengalun dimegapone

kau mengikuti nyanyian sedikit fals

namun begitu pede 

seperti syal berkibar di puncak gunung

"masihkah kita harus udar rasa?"

sementara nyanyian semakin sumbang

tentang epilog tak berkesudahan yang rumit

dan kita lupa prolog nan indah

masihkah kau menyimpan butir padi

sebelum menjadi nasi, ketan apalagi bubur

saat itu, berdiri kukuh

tengadah pada pucuk cemara

aku mengenalimu sejak belum bercendawan

masih menangis di kebun bambu

mengeja anatomi yang berantakan

tercecer tanpa sumbu kompor

sekarang atau nanti

tak ada lagi sepatu tercampakan di teras

menyimpan wangi tubuhmu

tak ada lagi bunyi denting gelas dan piring

sehabis subuh

derit pagar 

deru kendaraan

dan kembali senyap

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun