malam ini, kita berdialog imajiner
tentang cahaya yang semakin suram
diantara rindang pohon akasia
menjelang senjaÂ
- musik masih mengalun dimegapone
kau mengikuti nyanyian sedikit fals
namun begitu pedeÂ
seperti syal berkibar di puncak gunung
"masihkah kita harus udar rasa?"
sementara nyanyian semakin sumbang
tentang epilog tak berkesudahan yang rumit
dan kita lupa prolog nan indah
masihkah kau menyimpan butir padi
sebelum menjadi nasi, ketan apalagi bubur
saat itu, berdiri kukuh
tengadah pada pucuk cemara
aku mengenalimu sejak belum bercendawan
masih menangis di kebun bambu
mengeja anatomi yang berantakan
tercecer tanpa sumbu kompor
sekarang atau nanti
tak ada lagi sepatu tercampakan di teras
menyimpan wangi tubuhmu
tak ada lagi bunyi denting gelas dan piring
sehabis subuh
derit pagarÂ
deru kendaraan
dan kembali senyap
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI