Mohon tunggu...
Havida Hanina
Havida Hanina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebagai mahasiswa dengan hobi menulis sebagai bentuk pencapaian yang akan saya dedikasikan untuk para pembaca melalui topik yang akan publish mengenai kesehatan, psikologi, pendidikan, dan berbagai macam pembahasan yang lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Gangguan Mental: Skizofrenia Dalam Perspektif Islam

25 Juni 2023   00:05 Diperbarui: 25 Juni 2023   00:12 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Skizofrenia berasal dari dua kata “Skizo” yang artinya retak atau pecah dan “frenia” yang artinya jiwa. Seorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari, 2003). Selain itu, Skizofrenia merupakan gangguan psikiatri yang meliputi cakupan luas dari gangguan perilaku yang berat. 

Gambaran klinis selalu menunjukkan gangguan pikiran, sering dengan karakteristik gejala seperti halusinasi dan waham, perilaku aneh dan kemunduran tingkat kemampuan secara umum (Kaplan & Sadock’s, 2000).(Zahnia & Wulan Sumekar, n.d.)

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang umum terjadi dengan karakteristik adanya kerusakan dan keanehan pada pikiran, persepsi, emosi, pergerakan dan perilaku. Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang lebih sering terjadi di negara industri, terdapat lebih banyak pada kelompok sosial ekonomi rendah. Skizofrenia merupakan masalah kesehatan umum yang berhubungan dengan banyak orang dan masalah ekonomi di seluruh dunia.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Kasyf

Ilmu telepati dapat dipelajari, namun dalam agama Islam ada ilmu gaib yang diperoleh bukan dengan jalan belajar, melainkan suatu pemberian dari Allah. disebut ilmu kasyf, ilmu laduni/ilmu rabbani Istilah kasyf berasal dari bahasa Arab, (masdar) dari kata “kasyafa-yaksyifu-kasyfan”, yang bermakna “membuka”, “mengungkapkan”. (AlMunawwir,1984: 1302 ). Menurut Imam Nawawi r.a., ilmu kasyf atau mukâsyafahitu sama dengan ilmu laduni dan ilmu gaib. (Sahabuddin, 1994:66).

Mukâsyafah itu (menurut arti bahasa/lughowi) adalah “Terbuka Tirai”, atau peristiwa ketersingkapan dan keterbukaan tabir penghalang. Maksudnya adalah terbuka segala rahasia-rahasia alam yang tersembunyi, atau hal-hal yang gaib, (Solihin, 2003:59). Secara khusus, kasyf artinya terbuka dinding antara hamba dengan Tuhannya. 

Perkataan ini banyak terpakai oleh ahli tarikat dan orang suci, yang dengan perkataan lain diucapkan ”menemui Tuhan” (Aboebakar, 1990:149). Asmaran AS (2002:383) menyebutkan, Kasyf dapat diartikan terbukanya tabir pemisah antara hamba dengan Tuhan. Kasyf juga berarti Allah membukakan bagi seseorang untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Keterkaitan Skizofrenia Dalam Perspektif Islam Sebagai Kasyf

Skizofrenia adalah gejala mental yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Ini termasuk gen, biologis, biokimia, psikososial, status sosial ekonomi, stres, dan penyalahgunaan obat. 

Pengalaman: Pengalaman awal ini diduga mengubah perjalanan perkembangan neural normal yang menyebabkan skizofrenia pada orang dengan kerentanan biologi (genetik), pengalaman awal misalnya (komplikasi persalinan, stres ibu, prenatal, dan kemiskinan) Gejala ini berdampak pada neurontransmitter endokrin, dopamin, dalam aspek neurobiologis. 

Dopamin mengatur kontrol motorik, motivasi, gairah, kognisi, kepuasan, dan banyak fungsi tingkat rendah, termasuk laktasi dan fungsi erotis. Yang mendukung teori perkembangan neural skizofrenia adalah Pertama, gangguan spektrum autisme dan skizofrenia memiliki banyak faktor kausal yang sama. Faktor-faktor risiko seperti pemicu lingkungan dan genetik adalah contohnya. Kedua kemiskinan, Janin yang pada saat ibunya hamil menderita kelaparan lebih berkemungkinan untuk mengembangkan skizofrenia ketika dewasa.(Aziz, n.d.)

Contoh-contoh gejala positif:

  • Delusi. Delusi bahwa yang bersangkutan berada di bawah kontrol (misalnya, "Kelu- arga Martian memaksaku mencuri"), de- lusi persekusi (misalnya, "Ibuku mencoba meracuniku"), delusi grandeur/kemegahan (misalnya, "Steph Curry mengagumi jump shot-ku").
  • Halusinasi: Suara-suara imajiner yang mem- beri komentar negatif atau memerintah orang itu.
  • Afek yang tidak pas. Ketidakmampuan untuk bereaksi dengan tingkat emosionalitas yang pas terhadap berbagai kejadian positif atau negatif.
  • Pembicaraan atau pikiran yang terdisorganisasi.
  • Pikiran yang tidak logis, asosiasi ide-ide yang aneh, atau percaya pada kekuatan suprana-tural. Perilaku yang ganjil. Kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari, kurang memiliki higiene pribadi, bicara berima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun