Mohon tunggu...
Havairby Mutaqin Nusur
Havairby Mutaqin Nusur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya menyanyi dan menonton konten-konten YouTube

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Bakti Susur Sungai UNNES GIAT 2 Desa Bero Sukses Dilaksanakan

9 September 2022   22:05 Diperbarui: 9 September 2022   22:06 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penyedotan air sungai/dokpri

Lingkungan tempat tinggal sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Manusia dengan alam hidup berdampingan dan harus saling menjaga satu sama lain. Salah satu upaya manusia dalam mewujudkannya adalah memastikan aliran sungai tidak tersumbat.

Masyarakat di daerah tertentu dapat menjaga lingkungan sekitar yaitu dengan cara melakukan kerja bakti yang dilakukan rutin setiap minggu. Dalam hal ini, Mahasiswa/i UNNES GIAT Angkatan ke-2 berinisiatif untuk melakukan kerja bakti tetapi bukan hanya sekedar membersihkan sampah yang berserakan di lingkungan sekitar melainkan membuat program kerja bakti susur sungai yang bekerjasama dengan pihak BBWS BS yang beranggotakan 13 orang dan Relawan Kalicino.

Adapun berikut beberapa penjelasan yang meliputi definisi, tujuan serta manfaat dari kegiatan kerja bakti susur sungai.

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menjelaskan bahwa yang dimaksud susur sungai ialah suatu tindakan yang dilakukan oleh komunitas tertentu ataupun masyarakat di sebuah daerah untuk mencegah banjir. Selanjutnya tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai upaya dalam mengamati titik-titik sumbatan yang mempengaruhi lancarnya aliran sungai dari hulu ke hilir. 

Sedangkan manfaat dari kegiatan kerja bakti susur sungai adalah meminimalisir terjadinya banjir, membantu warga sekitar khususnya di Desa Bero agar mencukupi ketersediaan air bersih dan menjaga ekosistem sungai. Selain itu, sungai yang penuh dengan sampah juga akan mengundang penyakit diare karena lalat yang hinggap di sampah-sampah tersebut bisa saja setelahnya hinggap ke makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh warga.

BBWS BS dan Mahasiswa ikut turun ke sungai/dokpri
BBWS BS dan Mahasiswa ikut turun ke sungai/dokpri

Berdasarkan permasalahan tersebut Mahasiswa/i UNNES GIAT Angkatan ke-2 mengadakan program kerja bakti susur sungai yang dilaksanakan pada Minggu, 28 Agustus 2022. Kegiatan dimulai dengan briefing dan apel pagi pukul 07.51 selanjutnya semua pihak yang terlibat langsung menuju lokasi. 

Pada awalnya titik susur sungai ditargetkan untuk wilayah kalicino tepat di belakang posko UNNES GIAT Desa Bero namun setelah melalui proses pengecekan yang lebih dalam maka diputuskan untuk berpindah posisi yakni di sekitar jembatan dukuh gatak perbatasan antara RW 07 dan RW 11. 

Kerja bakti dilakukan dengan membuka pintu air dan menyedot air sungai agar sedikit surut untuk memudahkan pihak BBWS BS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) masuk ke sungai dan membantu mengangkat sampah untuk dipindahkan ke titik pengumpulan sampah.

Berbagai macam jenis sampah bertebaran di area jembatan, dan banyaknya limbah rumah tangga, kayu, bambu dan ranting yang akhirnya menyumbat aliran sungai. Warga sekitar, Relawan Kalicino, para pemuda, serta pastinya Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan ke-2 juga ikut berpartisipasi dalam pengangkutan sampah dan ikut turun langsung ke sungai. Lapisan lainnya yang ikut serta membantu adalah ibu-ibu, mereka menyiapkan konsumsi berupa gorengan, makanan ringan, dan air minum hangat. Kegiatan selesai pukul 11.00 siang dan terlaksana dengan aman, semua pihak tidak ada yang terluka ataupun tenggelam karena sungai yang cukup dalam.

"Alhamdulillah kegiatan sudah sukses, berjalan lancar dan semua pihak bersedia ikut membantu" tutur Kadus II selaku kepala wilayah dukuh Gatak, Gunardi. Kegiatan ini juga sebelumnya sudah meminta kerjasama dan berkoordinasi dengan pihak BBWS BS tentang teknis pelaksanaan.

"Iya, kami akan siap membantu jika aliran sungainya mengalir atau disurutkan terlebih dahulu. Silahkan bisa diantar untuk surat perizinannya" ucap Pak Yuli, salah satu anggota Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Walaupun desa Bero termasuk dalam salah satu desa di Trucuk yang sudah maju, namun keadaan sungai di desa tersebut secara keseluruhan bisa digolongkan sebagai daerah yang kumuh karena masyarakat pun sudah tidak peduli dengan lingkungan mereka sendiri, tidak merasa bersalah jika membuang sampah ke sungai. Partisipasi warga untuk ikut menjaga lingkungan masih kurang, tempat sampah di setiap rumah masih sangat minim, maka mereka mengelola sampah dengan cara dibakar atau langsung membuangnya ke sungai.

Dengan terlaksananya program kerja bakti susur sungai, warga Desa Bero diharapkan lebih peduli terhadap kebersihan sungai dan sadar untuk menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai yang dampaknya akan membuat aliran sungai tersumbat kemudian menimbulkan banjir ketika musim hujan datang. Pada akhirnya warga akan merasakan sendiri dampak yang dapat muncul akibat ulah mereka sendiri.

Penyelenggara UNNES GIAT : Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES

#bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun