"Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar ke-7 dunia di 2030" Presiden Jokowi
Fenomena dompet digital  menjadi tren baru di masyarakat, terlebih lagi dengan adanya kemajuan teknologi dan Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia. Dompet digital sendiri adalah aplikasi elektronik yang digunakan untuk transaksi  online melalui gawai, seperti halnya kartu kredit atau debit. Inovasi ini telah resmi hadir di Indonesia sejak tahun 2014 oleh Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan dompet digital, sehingga dengan bertahap terbentuk masyarakat yang mengutamakan instrumen nontunai dalam kegiatan ekonominya (cashless society).Â
Dengan adanya dompet digital, dapat mempermudah jual beli, memberikan rasa aman pada pembeli, dan memberikan kemudahan bagi semua pihak. Tidak hanya praktis, tetapi juga dompet digital memiliki potensi sebagai upaya pemulihan ekonomi yang mana dengan hadirnya inovasi dompet digital ini mendorong masyarakat untuk lebih konsumtif. Bagaimana tidak, dompet digital hadir dengan  menawarkan kemudahan dan keefektifan pada penggunaannya.
Ditambah lagi dengan hadirnya pandemi Covid-19 ini lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan dompet digital untuk alasan keamanan dan kesehatan karena mengurangi kontak langsung antara individu dengan individu lain. Dompet digital ini juga mempunyai peran besar dalam memperluas penetrasi industri asuransi dan investasi.Â
Menurut Melvin selaku founder dan CEO Finansialku.com sepakat bahwa inilah dampak positif dari dompet digital karena dompet digital di Indonesia yang mulai berlomba-lomba mengintegrasikan layanan asuransi dan investasi ke dalam ekosistem Platform-nya.
Masalah Keamanan dan Kepastian Penggunaan Dompet Digital terhadap Kejahatan SiberÂ
Namun dengan kemudahan dan kefleksibelan yang ditawarkan, dompet digital juga menimbulkan isu keamanan siber baru tidak hanya bagi pengguna, tetapi juga bagi bisnis dan sektor keuangan secara keseluruhan.Â
Ketika Mastercard melakukan survei metode pembayaran baru di 18 pasar di seluruh dunia, mayoritas konsumen yang disurvei mengatakan mereka siap mempertimbangkan metode pembayaran baru seperti dompet digital, kode QR, dan bahkan mata uang kripto.Â
Akibatnya, 90% konsumen telah mencoba setidaknya satu metode pembayaran baru dalam satu tahun terakhir. Dari data tersebut membuktikan bahwasannya metode ini sudah banyak digunakan dan bisa ada kemungkinan beberapa penjahat siber untuk melakukan aksi kejahatannya.
Dengan keragaman sistem pembayaran, ancaman keamanan siber telah lama dikenal dan menjadi perhatian utama karena semakin banyak orang beralih ke pembayaran online baru. Hal ini juga terlihat dari penelitian Mastercard yang menunjukkan bahwa ketakutan akan penipuan online, pembatasan wilayah atau blokade semakin meningkat di banyak negara selama pandemi Covid-19.
Menurut hasil survey yang kami lakukan dengan jumlah responden sebanyak 70 orang, 97,1% diantaranya telah menjadi pengguna dompet digital. Pengguna dompet digital didominasi oleh remaja berumur 18 tahun. kemudian sebanyak 62,9% masyarakat memilih ShopeePay sebagai pilihan dompet digitalnya lalu disusul oleh GoPay, OVO, DANA , Link Aja dan bank lainnya yang menyediakan dompet digital.Â
Tingkat masyarakat menggunakan dompet digital dalam sebulan juga tergolong wajar tergantung dengan seberapa banyak pendapatan mereka. Tercatat sebanyak 37 orang menggunakan dompet digital kurang dari 5 kali dalam sebulan, 21 orang sebanyak 5-10 kali, dan 10 orang sebanyak lebih dari 10 kali. Alasan mereka menggunakan dompet digital karena kemudahan bertransaksi, banyaknya promosi dan kepraktisan yang ditawarkan oleh dompet digital.
Tingkat kepuasan pengguna terhadap dompet digital sendiri berada di angka 83% yang mana disebabkan oleh masih adanya pengguna yang mengalami masalah keamanan dalam menggunakan dompet digital. sebanyak 12,9% (9 orang) mengaku pernah mengalami masalah keamanan saat menggunakan dompet digital seperti lupa password, terkendala jaringan yang menyebabkan terhambatnya proses transfer dan top up saldo.Â
Seringnya mendapatkan notifikasi permintaan kode OTP (One Time-Password) yang mana ini sangat berbahaya bagi para pengguna jika salah memberikan kode OTP kepada orang lain karena kode OTP ini merupakan gerbang untuk masuk kedalam akun dompet digital, kegagalan proses pembayaran, dll.Â
Menyikapi hal ini para pengguna juga sudah mengetahui langkah yang harus diambil untuk mengatasi permasalahannya seperti menghubungi customer service pada setiap dompet digital mereka, tidak mengisi saldo dalam jumlah yang besar, dan lebih berhati hati dalam bertransaksi menggunakan dompet digital.
Pengaruh Isu Dompet Digital terhadap Kepercayaan Masyarakat
Jika tidak segera diatasi, isu-isu keamanan yang beredar tentunya akan berpengaruh terhadap kepercayaan pengguna dalam menggunakan dompet digital. Ketika para pengguna telah menyerahkan sebagian uangnya ke dalam bentuk saldo digital, wajar apabila mereka menuntut keamanan dari sistem yang ditawarkan oleh dompet digital.Â
Namun, kita juga tidak bisa menyalahkan pihak penyedia dompet digital sepenuhnya. Karena terdapat banyak variabel yang mempengaruhi masalah terkait dompet digital seperti penyedia internet, masyarakat yang minim pengetahuan dompet digital, oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang ingin meraih keuntungan dari kelemahan dompet digital, dan kesalahan memasukan kode kode rahasia seperti OTP, password, dll.Â
Oleh karena itu, para pengguna dompet digital harus membekali diri mereka dengan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan dompet digital. Serta, mereka juga harus selalu berhati-hati dan teliti ketika melakukan transaksi pembayaran dengan dompet digital.Â
Daftar Pustaka
Bagaimana para penipu mengeksploitasi ketakutan Kita selama pandemi. (2021, June 18). BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-57470631
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H