Menurut Bambang tirmansyah pada bukunya "Cerita Anak Indonesia Kontemporer" banyak anak Indonesia memilih karya terjemahan, diantara sebabnya adalah struktur cerita yang apik, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi anak-anak. Mengutip sebuah jurnal oleh Sugihastuti yang berjudul "Sastra Anak Versi Terjemahan".Â
Sebenarnya karya penulis lokal tidak sulit didapatkan, setiap tahun ratusan judul karya satra anak diterbitkan, yang menjadi kelemahan dalam proses perkembanganya adalah tidak berkembangnya tema. Banyak karya sastra anak yang bertema sama atau mirip dengan yang lain. Contoh dari karya yang temanya sama adalah tema tentang kemerdekaan, tema tentang biografi kepahlawanan, tema tentang kisah zaman dahulu dan lain sebagainya.Â
Manfaat yang dapat diambil oleh anak dalam membaca sastra anak di tengah pandemi, antara lain mengisi waktu luang, memberi edukasi dan wawasan selama kegiatan belajar dilaksanakan dalam rumah, menambah kosa kata bahasa, memberi dorongan kesadaran pentingnya membaca, inspirasi untuk menulis sesuatu, memberi kesempatan pada diri seorang anak untuk bersikap sosial dalam berkehidupan.
Mengenalkan karya sastra anak sejak dini secara tidak langsung dapat mengambil moral dari nasihat yang disampaikan, dapat memberikan pengalaman yang terjadi pada sebuah cerita. Sehingga minat literasi di Indonesia dapat meningkat dari kebiasaan membaca sejak kecil.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H