Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluhan

29 Juli 2017   21:41 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh Tuan, hidup kami hanya seindah nasi putih dan sepotong ikan asin.

Lalu? Keduanya sirna, dirampas kartel-kartel, entahlah kami juga tak paham apa maksudnya.

Uang diganti jadi baru. Gambarnya baru. Warnanya baru. Angka-angkanya juga bakalan baru, katanya.

Izin bertanya Tuan, apakah uang baru untuk harga-harga baru?

Tak ada yang bisa dimakan Tuan.  

Tak ada lauk yang mesti dibumbui

Tak ada nasi yang mesti dilauki

"Sarapan saya roti bakar keju. Tak usah khawatir, nanti kau kuberi sepotong.

Iya Tuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun