Bagi para penyelenggara kajian dan tokoh yang terlibat dakwah, mengenali fenomena FOMO ini penting agar mereka dapat menselaraskan pendekatan yang dapat menginspirasi, dengan mengingatkan terus tentang pentingnya niat yang ikhals terhadap para jamaah. Ini merupakan tentangan tersendiri dakam manajemen dakwah kontemporer, terutama di era media sosial dimana eksistensi sering kali mejadi faktor utama di balik antusiasme.
Relasi antara Jamaah dan Penceramah
Keakraban yang terjalin antara jamaah dan Ustadz Hanan Attaki adalah salah satu faktor yang membuat hubungan ini kuat. Selain menjadi penceramah, Ustadz Hanan juga menjadi sosok yang dekat dengan jamaah dan membahas masalah yang dihadapi banyak anak muda Muslim. Metode individu ini menghasilkan ikatan emosional yang memperkuat jamaah dengan kegiatan penelitian. Ini juga menunjukkan bahwa dakwah yang efektif adalah yang mampu merangkul, memahami, dan berbicara dalam bahasa yang sama dengan orang yang dia dakwahkan.
Aspek Positif dan Tantangan
Antusiasme jamaah ini membuka banyak peluang dakwah, tetapi juga ada tantangan. Di satu sisi, ini menunjukkan bahwa generasi muda mengalami kebangkitan spiritual. Namun, masalahnya adalah bagaimana para pengelola dan penceramah dapat mempertahankan semangat ini tanpa terjebak dalam sekadar "tren dakwah". Pengelola dakwah harus memastikan bahwa setiap program yang dijalankan tidak hanya menarik, tetapi juga benar-benar berisi dan membawa nilai edukatif yang bermanfaat yang akan bertahan dalam jangka panjang.
FOMO, sebuah fenomena yang diamati oleh jamaah kajian Ustadz Hanan Attaki, merupakan gambaran dari keinginan generasi muda untuk terlibat dalam hal-hal yang dianggap penting. Fenomena ini memberikan sinyal positif untuk kemajuan dakwah di masa depan selama antusiasme ini didorong oleh keinginan tulus untuk belajar dan mendekatkan diri pada Allah. Ini adalah kesempatan bagi penceramah dan pengelola kajian untuk merancang dakwah dengan cara yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membina karakter dan komitmen pada nilai-nilai Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H