Harimau tertawa terkaman tak jadi.
Bukan lantaran tak lapar atau ingat puasa ganti hari ini.
Kesanggaran kumis dan belangnya tubuh tiada arti lagi.
Terpingkal jatuh harimau berguling.
Heeiii kau yang berkata demikian tadi....
Aku ini adalah penguasa terkuat di rimba sunyi.
Serendah itu kau bandingkan aku dengan kerendahan mulut manusia.
Aku ini jauh lebih hebat daripada perkataan manusia.
Jika memang mulut manusia bisa di sandingkan dengan ku.
Bertarunglah!!!.
Jika mulut manusia menang dari pada aku, ku berikan tahta rimba beserta isi nya.
Ku rasakan pertarungan ini tiada arti.
sebab pemenang dari segalanya merupakan perkataan dari isi hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H